Shirokuma Translation,Newbie Fan Translation

Terbaru

Friday, August 24, 2018

Noumin Kanren Chapter 1

Yoohooo dengan yumi disini dah lama gk update ehehehe, maaf blum bisa update re-summoned hero tpi malah garap seri baru (๑→Ü«←). maaf-maaf tapi-tapi setelah ini aku garap seri yang re-summoned hero kok Ehehehe. seri ini berjudul Noumin Kanren no Skill bakka Agetetara Naze ka Tsuyoku Natta.

~Selamat baca~

Chapter 1:Hari-hari di desa
"Yup, Hari ini kelihatan bagus seperti biasanya."
Aku bergumam sambil bekerja diladang.
Jika terus seperti ini,mereka akan tumbuh menjadi produk dengan kualitas tinggi.


“Hey! Al!”

Aku berbalik setelah mendengar namaku dipanggil, kulihat temanku Testa berjalan kearahku.
Aku heran kenapa dia memanggilku.


Setelah menghentikan apa yang sedang kulakukan, aku berdiri dan mulai berjalan menuju Testa.

"Ada apa Testa?"

Mendengar pertanyaanku,Testa menggaruk kepalanya dengan ekspresi kerepotan diwajahnya.

"Aku memanggilmu karena sudah saatnya kita pergi memancing, tapi kamu sungguh menyukai kebunmu bukan begitu? Meskipun kamu adalah seorang petani, kukira tidak semua orang berfokus pada bertani sebanyak dirimu."

Ini sudah waktunya untuk pergi memancing?  Namun....

"Kupikir itu tidak benar.. Aku hanya melakukanya karena aku tidak punya kegiatan lain. Yah,, Kuakui bahwa aku menikmati bertani."

"Ngomong-ngomong, kita akan pergi memancing kan? Ucapku ke Testa. Aku mengucapkan selamat tinggal dan pulang kerumah untuk bersiap-siap."

―――――――――――――――――
Setelah aku selesai bersiap-siap, Aku berjalan menuju ke pelabuhan, dan menaiki perahu milik Testa.

Didalam perahu ada beberapa batu sihir yang penuh dengan kekuatan sihir, yang digunakan sebagai bahan bakar perahunya, yang memungkinkan perahunya berlayar tanpa bantuan dari angin.

"Maaf membuatmu menunggu."

"Jangan khawatir.Okeeeeh, Ayo bekerja keras dan dapatkan banyak ikan!!"

"Yeah"

Testa menyalakan perahunya, dan mulai berlayar menuju ke tempat memancing. Beberapa menit setelah mulai berlayar, kami mulai melihat beberapa bayangan dari ikan besar didalam air.


"Hey Al,Belum-belum sudah ada beberapa monster nih, bisakah aku menyerahkanya padamu?"

"Tentu"

Aku meraih tombak yang kubuat dari sebuah batang pohon sebelum berangkat tadi, dan melemparnya kearah wujud itu.


“Gyaoooo!?”

Monster yang terkena tombak itu berteriak kesakitan dan mati.



"Apa kau serius... Itu sangat tidak masuk akal..."

Testa tertawa pahit dan berbalik menghadapku.

"Aku sudah bilang padamu berakli-kali ini adalah skill memancingku, memancing dengan tombak. Bukankah kekuatan setingkat ini normal?"

"Untuku itu lebih terlihat seperti melempar tombak dari pada memancing.... Normalnya tidak ada seorangpun yang punya kekuatan seperti itu, melainkan orang-orang mempelajari sihir dasar untuk melindungi diri mereka, tapi kamu..."dia bergumam sendiri.

Testa menyalakan perahunya, dan tidak lama kemudian kamipun sampai ditempat tujuan.

"Okay, ayo mulai. Seperti biasa, aku mengandalkanmu."

"Tidak masalah"

Bersamaan saat aku melompat ke air, Testa mulai melemparkan jaring pancingnya ke laut.
Tak lama kemudian, aku menemukan gerombolan ikan.
Sekarang aku hanya perlu menuntun gerombolan ini ke jaring...hm?

Ada beberapa monster lagi. Bahkan,ada lima hiu. Mereka mempunyai mata yang aneh, aku sungguh tidak ingin melihat mereka dari dekat...
(Yumi-note:ini emang dari wn-nya, si mc awalnya bilang "ada beberapa monster lagi" eh yang dilawan hiu -_- Yah lihat aja nanti kelanjutanya gimana,toh belum dijelasin dinovel ini yang dimaksud monster tuh apa :v )

Tidak ada pilihan lain, aku akan mengalahkan mereka dari jauh.
Aku membidik hiu-hiu itu dengan tombak yang tadi kuambil dari perahu.
(Teknik rahasia nelayan・ Split Spear Throw!!)
Tombak yang kulembar terbagi menjadi 5, dan menusuk hiu-hiu itu satu demi satu.

“Ngyaaaaaaaaaa!
Kyuuuuuuuuu!“
Yup, Pasti menjijikan.

Sekarang ancaman telah hilang, yang harus kulakukan tinggal menuntun gerombolan ikan tadi.
Aku kemudian mulai menuntun ikan-ikan ke arah jaring yang sudah diturunkan kedalam laut.
――――――――――――
"Hari ini tangkapanya juga banyak!"
"Kamu benar"
Aku menjawab Testa sambil mengelap tubuhku yang basah dengan handuk.

"Oh iya, kamu mengatakan sesuatu tentang dirimu yang bisa bertahan didalam air untuk jangka waktu yang lebih lama. Saat ini berapa lama kamu bisa bertahan dibawah air?"

Berapa lama ya? Kurasa sekitar..
"...5 jam?"
"Sungguhan,apakah kamu berhenti menjadi manusia?
"Jika kamu mendapat Skill memancing, semua orang dapat menjadi seperti ini bukan?"
 "Maksudku aku juga mempunyai skill itu tapi aku tidak bisa bertahan selama itu didalam air...Skill memancingmu level berapa?"

Untuk menjawab pertanyaanya, aku mengambil sebuah kartu dari kantungku.
Kartu ini sering disebut dengan "Kartu status",  dan dengan menyerap sedikit kekuatan sihir, kartu itu menunjukan statusmu dalam bentuk angka.

Dimasa lalu,  di sebuah guild yang terkenal karena pemburuan monster, ada beberapa petualang yang dengan bodohnya melawan musuh yang lebih kuat hanya untuk mendapat uang.
Jadi, negeri ini mulai membuat kartu status ini.
Kartu status, menunjukan status pengguna dengan menyerap sedikit kekuatan sihir dari pengguna kartu.

Lalu guild itu mulai memberikan batasan minimum status yang diperlukan untuk menjalankan suatu misi berdasarkan tingkat kesulitan misi tesebut.

Dikarenakan hal ini, jumlah dari petualang yang mati dari tindakan yang nekat telah berkurang.
Sekarang memiliki kartu ini sudah menjadi hal yang normal bagi semua orang disuatu negara, dikarenakan fungsi yang dimilikinya sangat bermanfaat.

Aku memasukan sedikit sihirku kedalam kartu status dan membaca levelku..
"Skill memancingku baru saja naik ke level 10"
"...Skill level 10 lagi....Aku sudah tidak terkejut lagi..."

Dikatakan bahwa 10 adalah level tertinggi dari skill,dan sekarang semua skillku,kesampingkan skill pengolahan tanah,semua skillku sudah level 10.

"Sekarang aku tinggal menaikan skill pengolahan tanah ke level 10, lalu aku bisa menjadi super petani yang paling hebat."

"Tapi kamu telah bekerja di kebun terlalu sering, lalu kenapa skill pengolahan tanah yang tumbuh paling lambat?"

"Entahlah...Skill pengolahan tanahlah skill pertamaku yang naik ke level 9.... mungkin saja poin exp yang dibutuhkan untuk naik ke level 10 sangat tinggi."

Skill mempunyai poin exp yang bisa didapatkan dari aktivitas yang berhubungan dengan skillnya. Dengan mengumpulkan poin exp yang memadai , aku bisa naik level.

Aku tidak melakukan apapun kecuali bertani untuk meningkatkan levelnya.
Tapi tentu saha, aku menikmati bekerja dikebun.

"Saat ini skillmu yang lain seperti apa?"
"Oh iya, sudah lama aku tidak mengecek skillku yang lain, coba kulihat dulu."
Kemudian aku melihat keseluruhan informasi yang ada dalam kartuku.

Al・Wayn
Lv: 24
HP 580/580
MP 35/35
Attack 72
Defence 47
Magic power 36
Magic defence 52
Agility 64
Luck 85(Fixed)
Skills
【Agriculture】
Tilling 9
Field cultivation 10
Lumbering 10
【Fishing】
Underwater movement 10
Fishing 10
Free diving 10
【Others】
Throwing 10
Geographical understanding 10
【Blessings】
Accelerated growth
【Title】
First class farmer

"Terlihat normal, tidak ada yang menarik..."
"Sudah pasti skill bertanimu tinggi... Tunggu, kenapa skillmu yang lain juga sangat tinggi?"
"Karena aku selalu membantumu."
"Skillmu lebih tinggi dari punyaku hanya dengan membantuku?....Aww!!"
Karena terkejut testa membenturkan kepalanya ke tiang.

"Aku mempunyai Blessing yang dapat mempercepat pertumbuhan level dan skill jadi mungkin saja karena itu."
"...Kamu sangat beruntung... kamu bahkan memiliki sebuah Blessing."

Blessing adalah skill langka yang diberikan oleh tuhan kepada orang-orang ketika mereka lahir, dan aku cukup beruntung karena mendapat satu.

"Oke, bisakah kamu berlayar lebih cepat? aku ingin segera bekerja diladang."
"Kamu masih ingin bekerja diladang lagi?"
"Tentu saja?"


Setelah aku menjawab pertanyaan testa, aku menghadap ke cakrawala dan melihat pemandangan.
"Bisakah aku bertanya? jika skill memancingmu sudah level maximum, apakah kamu sungguh seorang petani...? Setidaknya, bukankah kamu seorang penduduk desa?"
Aku tidak mendengar gumaman Testa.


Translator       : Ayumi
<< Sebelumnya | Daftar Chapter | Selanjutnya>>

No comments:

Post a Comment