Shirokuma Translation,Newbie Fan Translation

Terbaru

Friday, March 9, 2018

Guild Master Chapter 9

Chapter 9: Rune dan operasi dimulai  

Tiga hari berlalu sejak kami menerima permintaan Timis. Verlaine menjelaskan rencananya secararinci dan membawa peta dan beberapa potongan catur diatas meja untuk mensimulasikannya. 

"Iniseperti...permainan papan." 

"Ini lebih seperti reproduksi pertempuran. Aku mengukir dalam pikiranku bagaimana naga api akan bergerak, tapi aku tidak tahu apakah kita bisa..." 

McKinley memiliki tanggung jawab yang besar dipundaknya. Akurasi dari petualang rank B tidaklah sempurna, tapi dia punya cukup poin untuk diklasifikasikan sebagai penembak jitu.Yang harus dilakukannya hanyalah menembak binatang itu setelah Timis memicu rantai tindakan yang benar. 

"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, melindungi Tuan putri Timis akan menjadi prioritas utamaku. aku tidak ingin berpikir bahwa ini semuasia-sia, meskipun..." 

"Tidak, jangan perlakukan aku seperti itu. aku siap menjadi 'umpan'...Aku menyadari hal itu setelah membaca tentang kekuatan naga api. Sejauh ini, aku telah mengalahkan Orc dan monster berperingkat rendah, tapi ini adalah masalah yang berbeda. Tetap saja, membandingkannya dengan mengalahkan sepuluh ribu Orc....." 

Membunuh banyak Orc bisa dilakukan oleh seribu tentara pria, tapi itu mungkin masih belum cukup untuk mengalahka nseekor naga. Seorang penguasa orc akan muncul setelah seribu orc, dan walaupun Timis adalah petualang rank B, mungkin ini adalah pertempuran yang sulit. Jika Lia bersamanya, tentu akan mudah. 

"Putri Timis, bolehkah saya mengajukan pertanyaan lain? Kenapa anda sangat terobsesi dengan naga itu?" 

"...Karena mengalahkannya dibutuhkan untukku. Jika tidak,aku tidak bisa menjadi wakil jenderal. Karena jenderal sebenarnya telah berjanji untuk tetap bertahan selamanya,peringkat tertinggi yang bisa kami capai adalah menjadi tangan kanannya." 

"Rank...itukah? Mengapa Anda ingin mendapatkan julukan itu?" 

"Aku ingin...bertemu dengan seseorang. Itu adalah seseorang yang aku hormati secara mendalam dan aku tidak bisa langsung menghadapinya dengan berani." 

Ini pasti berkaitan dengan asmara...Mengingat usianya yang masih muda, mungkin itu adalah dorongan pubertas yang tidak logis. 

"Aku bertanggung jawab untuk melindungi pewaris takhta dan aku akan menggunakan senjataku untuknya, yang berjuang untuk menolak pernikahannya dan menang dengan sangat baik. Aku ingin melihat saudariku, Manarina saat upacara..." 

Kupikir dia sedang membicarakan seseorang, tapi sepertinya aku salah. Kurasa itu mungkin Cody, tapi anehnya cody tidak berhubungan dengan wanita. Ibu Timis dan Manarina berbeda, jadikupikir Timis akan memiliki perasaan yang rumit mengenai saudarinya. Sebagai gantinya, dia sangat menghormati Putri Manarina. 

"Aku tidak bisa menyembunyikan bahwa aku dan Putri Manarina bukan saudara kandung. Ibuku adalah orang biasa yang menerima perlindungan Yang Mulia, dan itu membuat iri pada para gundik bangsawan lainnya. Tapi aku percaya bahwa segala sesuatunya bisa berubah jika aku cukup banyak berjasa" 

Matanya dipeduhi dengan tekad. Jika dia ingin melihat saudarinyaa, aku harus mengabulkan permintaannya. Meski begitu, situasi seputar ibu Timis sulit diubah dalam semalam... tapi bukan tidak mungkin.

"Putri Timis, saya mengerti bahwa Anda memiliki lebih dari cukup resolusi. Besok, kita akan melaksanakan rencana kita. Beristirahatlah hari ini, dan siapkan perlawananmu. Saya akan berdoa untuk kesuksesan Anda." 

"Ya,Guru! Maksudku, Bartender!"  

"T-tuan putri...sampai saat ini Anda bertingkah selayaknya kesatria, dan sekarang..." 

"Hahaha,ada apa dengan itu, Sudah lama sejak seseorang menjelaskan sesuatu kepadaku." 
Mengomentari McKinley pada akhirnya. 

Ketika aku bertanya tentang usia Timis, aku menemukan bahwa dia berumur 14tahun... dia sangat muda. Menjadi pemimpin 100 prajurit pada usia semuda itu sangat mengesankan, dan jika dia berhasil, dia akan menjadi seorang ksatria besar. Setelah obrolan selesai, aku akan senang untuk mencoba kecocokan kerjasama Lia dan McKinley... tapi werebeast itu terlihat sangat dekat dengan Timis, jadi aku harus memikirkan cara untuk membawanya kesisiku. Pada saat itu, aku hampir lupa akan hal 'itu'. 

Aku mengetuk meja dua kali dengan jariku, dan Verlaine mendekatiku untuk merespon kodeku. Aku memberinya tiket pesanan baru, dan mempercayakannya dengan sihir 'itu'. Pipinya memerah setelah menyentuh tanganku ,tapi dia pura-pura bersikap tenang dan kembali ke yang lain setelah membawakank usedikit makanan ringan dan minuman keras. 

"Putri Timis, sebelum keberangkatan Anda, kami ingin Anda melakukan hal lain. Bisakah saya menulis sebuah rune ditubuh Anda?"

"Rune...?Apakah akan berguna untuk membunuh nagaitu?" 

"Ya.Tapi harus ditulis dekat dengan dada Anda. Kami punya kamar pribadi yang siap untuk itu,  jadi bolehkah saya mengantar anda kesana?" 

"...Apa itu benar-benar perlu? jika itu hal yang aneh-aneh..."

 "Jangan khawatir,Lia. Kami berdua perempuan, tidak perlu merasa malu-malu" 
Dengan menggunakan sentuhan lembut mungkin menggelitiknya, tapi begitu Verlaine selesai menjelaskan, dia mengantarkan Timis kekamar. 

"Aku dan Lia tidak membutuhkan itu?"

 "A-apa yang kaukatakan?! McKinley, jika kau berani berkhayal tentang sosok putri Timis saat seseorang melucuti bajunya, aku akan memotongmu menjadi dua!" 

"P-permisi? aku hanya penasaran. Tolong,Jangan memelototiku seperti itu." 
Aku tahu apa yang dirasakan McKinley. Membayangkan seorang pelayan elf menggairahkan dengan daya tarik seks yang mengotori kulit ksatria muda yang takter sentuh itu...anehnya itu pemandangan yang cukup menawan.


Rune harus digambar dengan alat khusus dan itu akan hilang dalam beberapa hari. aku cemas jika dia menuliskannya sendiri, mengingat bahwa itu untuk menepati janjiku dengan Cody. Aku berjanji kepadanya bahwa aku akan melakukan segalanya untuk memastikan keselamatan hidup Timis. Tidak perlu menggunakan Rune jika mereka mengeksekusi rencana penaklukannya dengan sempurna,tapi manusia bisa melakukan kesalahan. 

Bahkan saat anak-anak ajaib melawan Raja iblis,kami hampir binasa karena satu kesalahan... itulah alasan mengapa aku tidak pernah mempercayai seseorang sepenuhnya. Ini bukan masalah ketidak percayaan, hanya saja aku akan melakukan apapun untuk meraih kemenangan. 

"Ngomong-ngomong, Lia...siapa pria yang menawari kita minuman tadi?" 

"...Kupikir dia benar-benar bisa jadi adalah Duke Solver... tapi kurasa dia hanya orang aneh." 

"Duke...?Maaf, Nona, tapi aku belum pernah mendengarnya. Kau tampaknya memiliki banyak pikiran, jadi nanti aku akan menawarkan sesuatu kepadamu." 

"Oh,benarkah? Aku tidak akan menyia-nyiakannya saat itu." 

"...aku tahu itu,dia bukan Duke. Dia hanya seorang pemabuk. Aku khawatir tentang Tuan Putri... kadang elf itu tersenyum dengan tidak tulus... kuharap dia tidak memiliki hobi yang aneh..." 

...Sepertinya efek alkoholnya memudar karena kekhawatiran terhadap Tuan Putri Timis. Mengapa dia terlalu memikirkan Timis, itu adalah sebuah misteri, tapi aku  menduga itu karena Timis memberinya tempat untuk tinggal. Ditanya soal identitasku yang aneh, tapi untungnya aku lolos dari skenario terburuk... Tidak masalah dengan aku menjadi pemabuk, seperti kata Lia. Aku ingin tau bagaimana keadaan diruang perawatan, jadi aku mendengarkan dengan saksama untuk menangkap kata-kata mereka. 

"Gh..." 

"Anda seharusnya tidak bergerak. Begitu cat ini menyentuh kulit, ini akan hilang hanya setelah beberapa saat...Ya,tetaplah seperti ini... Sempurna..." 

"...Ini memalukan, Nona Bartender... aku punyaotot, tidak sepertimu..." 

"Ksatria harus kuat. Sulit untuk memiliki otot seperti itu bagi anak perempuan, dan Anda masih muda... Anda pasti sudah cukup banyak berlatih. Dikatakan bahwa berolahraga akan menurunkan volume dada, tapi payudara Anda tumbuh dengan baik." 

"Ini menghalangiku saat mengayunkan pedang,jadi aku harap ini tidak akan tumbuh lagi... Apakah Guild ini menerima permintaan semacam itu?" 

"Master saya tahu cara untuk membuat mereka lebih besar,tapi saya rasa dia tidak bisa mengecilkan mereka." 

"Aku mengerti... bagaimana dia bisa membuat mereka tumbuh?" 

"Dia menggunakan teknik yang disebut ‘God’s right hand, Demon Lord’s left hand.’ Karena pertumbuhan dada membuat seorang gadis jatuh kedalam 'trance', Master saya mendapat julukan 'The Trancer Fifth...'"

 "I-Itu mengesankan...Guild ini benar-benar beruntung memiliki seseorang seperti dia...dan  Duke juga sering datang kesini..." 

[ED:saya bingung arti kata 'Trance'. Tolong jika ada yg punya arti yang pas, bisa tulis di komentar] 

Tanpa aku mengawasinya,Raja iblis terus meludahkan omong kosong. Aku harus membuat dia mengaku terus terang bagaimana gagasan bodoh itu terlintas dalam pikirannya,tapi ini adalah cerita lain... 
◆◇◆ 
Keesokan harinya, aku sedang duduk dikonter sementara Timis dan party-nya akan memulai perburuan mereka. Saat itu jam 6:30 pagi, jadi masih ada beberapa saat sebelum Bar buka. Sementara Verlaine sedang mempersiapkan segalanya, dia meletakkan didepanku segelas bir hitam. Itu lebih berharga dari pada ale hitam biasa, jadi sulit menemukannya dipasar. Aku meminumnya hanya jika ada persediaan. Aku membawa cangkir itu kebibirku, dan merasakan cairan dingin yang mengalir ke tenggorokanku. 

"Aaaah..."

 "Master,kali ini kau lebih teliti dari biasanya." 

Aku memperkuat tubuh Timis dengan sihir dukungan saat dia meminum susu Behemoth. Itu sangat berharga, jadi aku tidak memberikan kepada dua lainnya... tapi menerima permintaan itu akan membawa banyak uang kepada kami. normal bahwa sebuah keuntungan cukup untuk menutupi biaya pengeluaran.

 "Strategi itu penting,dan begitu pula efek dari apa yang mereka konsumsi. Sekarang semuanya tergantung kemampuan mereka." 

"Master...tadi malam aku merasa kekuatan sihirmu menurun. atau itu hanya perasanku?" Aku tersenyum dan tidak menjawab. Verlaine adalah Raja iblis,dia akan melihat adanya perubahan dalam kekuatan sihir seseorang dalam sekejap.

 "Sudah lima tahun sejak pertempuran kita...Para anak ajaib benar-benar menakutkan. Bahkan dengan kekuatanmu menurun, aku..." 

"...Verlaine, dengar. 'aku hanya minum seperti biasa'. Bicara denganku lagi 'dalam satu jam'." Si elf pirang merenungkan kata-kataku, dan perlahan menangk apa yang aku maksudkan... lalu tersenyum.

"Jangan khawatir, Master. 'Bahkan jika hatimu tidak ada disini, aku tidak akan mencuri jimat itu." 

"...Terimakasih.Aku percaya padamu..." 

"Mungkin ini lelucon,tapi... disini kita sendirian sampai bar buka." 

"Kurang lebih...selama aku tidak shock..." 
Saat aku minum, kesadaranku memudar sesaat, tapi tidak lebih dari itu. Dan tentu saja, kebetulan saja Timis dan partynya memulai operasi mereka pada saat yang tepat.
 ◆◇◆
Perty untuk membunuh naga itu bangkit dan bersinar lebih awal. Anggotanya memasuki Hutan Belfon dan mengamati lingkungan persis seperti seharusnya, kemudian memperkua ttekad mereka dan menuju tujuan sebenarnya. 'Aku hafal isi buku itu dan setiap gerakan papan permainannya. aku akan berhasil dengan pasti.' Diulangi Timis dalam pikirannya saat dia terus berjalan dihutan. sekarang, Baik Lia dan McKinley juga terdiam beberapa saat. Melangkah diwilayah naga api membuat mereka gugup. Saa tmereka bergerak, mereka mengulangi kata-kata Duke Solver. 

Selama musim kawin, naga jantan meninggalkan hutan dan kembali kesarangnya diwilayah vulkanik. Itulah saat yang tepat untuk menyerang, karena yang betina akan sendirian. Dia membuat sarang digu adi dalam hutan dan meletakkan telurnya. Begitu diletakkan, ia menetas. Naga membiarkan telurnya tumbuh didalam tubuh mereka dan mengeluarkanya tepat sebelum menetas. 

Naga betina perlu memberi makan bayinya segera, jadi dia pergi berburu. Pada bulan ketiga, bayi yang baru lahir akan melebarkan sayapnya dan belajar terbang jarak pendek, sampai mencapai 
bagian belakang orang tuanya. Kemudian, kekurangan makanan didaerah vulkanik harusnya sudah selesai,dan mereka akan kembali kesana.  Bahkan jika manusia tidak memperluas wilayah mereka, konflik dengan penjajah tidak dapat dihindari. Naga api bertindak karena insting belaka dan merupakan makhluk yangsangat berbahaya, jadi mereka harus diusir. Melawanya saja sudah cukup sulit...tapi kami harus menangkapnya...! 

6:34am. Naga itu keluar dari gua dan mulai mencari makanan dan air. 6:36am. Pada saat naga sudah menemukan air, Timis dan teman-temannya bersembunyi dibalik beberapa semak-semak, ditutupi oleh mantel dan siap untuk bertindak kapan saja. Saat itulah Timis merasakan sesuatu disekitar dadanya... dan sedikit cahaya keluar dari baju besinya. 

"Ap!A-Apa itu...?"

 "...Serangga bercahaya?Mereka tinggal dihutan ini, jadi saya rasa itu masuk kearmor Anda"

"Dan itu keluardari dadanya,beruntung b...maksudku...tidak ada apa-apa." 

Saat dia mencoba menyuarakan pemikirannya, Lia memelototinya. Timis sejenak melihat benda mengilap yang mengapung diudara, lalu mengabaikannya. Naga itu melebarkan sayapnya dan meregangkannya, persis seperti yang digambarkan oleh buku itu. 

Tanah berguncang setiap kali mereka mengepakannya, dan binatang itu, lima kali lebih besar dari manusia, merentangkan lehernya kearah air yang mengalir keluar dari batu karang di dekatnya dan mulai minum. 

"Itu...sangat besar.Dan kita harus membawanya sendiri...?" 

"McKinley, jangan banyak cingcong atau naga itu akan menyadarikeberadaankita." "Pertama,aku akan menarik perhatiannya, lalu mari kita lanjutkan sesuai rencana. McKinley, aku mengandalkanmu."

 "Tentu.Kami memiliki peran paling penting,tapi Tuan Putri juga harus hati-hati."
Mereka saling mengangguk. Setelah Timis meminta Lia minum air untuk mengeringkan tenggorokannya yang kering, Timis mengikuti rencananya dan bergegas keluar dari semak semak. Naga api melihatnya dan berbalik. Melihatnya memegang tombak,sang naga membuka mulutnya yang lebar untuk membuat raungannya bergema dihutan. 

"Sekarang, McKinley!"
 Dia menstabilkan arbalest dan memfokuskan tatapannya. Dia mengarahkan kemulut binatang itu...dan menarik pelatuknya. Saat anak panah itu terbang menuju sasarannya, Ksatria tersebut melompat kesamping lintasanpanahitu. Tepat sasaran. 

"Guoooh...Gah,goh!" McKinley melepaskan 'SilenceDart', salah satua munisi yang dipercayakan Silver Mug kepadanya,dan membungkam suara naga itu. 

Sekarang giliran Lia, yang melompat keluar dari semak-semak dan menghunus pedangnya. Dia berlari menuju naga seperti seekor harimau yang menerkam mangsanya. 

 "Aaaah!" Lapisan sisik tebal disayap naga mungkin telah menyulitkan pedangnya, tapi ia mengarahkannya ke kaki sang naga...dan di sayat. 

"Goooh...!" 

Serangan yang kuat membelah dagingnya, membuat naga hampir kehilangan keseimbangan. Memahami bahwa dalam bahaya, dia mengepakkan sayapnya yang kuat,dan  tekanan angin yang menakutkan menghentikan serangan Lia, memaksanya mundur beberapa langkah. Itu baru permulaan. Tapi mereka bertiga percaya akan kemenangan mereka. 

Naga itu perlahan-lahan naik ke langit, mencoba melarikan diri. Timis menyaksikannya berputar searah jarum jam dan menuju tempat tujuannya. Biasanya,itu berarti akhir dari pertempuran, karena naga terlalu cepat untuk dikejar dengan berjalan kaki, tapi itu tidak berlaku jika pemburu tahu kemana arahnya. "Tuan putri, naga itu berbalik searah jarum jam, jadi pasti akan pergi..."

"Ya,tepatnya seperi yangt ertulis dibuku....ayo pergi!Cepat!" 
Mereka mengangguk dan memulai usaha mereka saat cahaya kecil yang melonjak dari armor Timis mulai mengikuti mereka.
Translator:Curim

No comments:

Post a Comment