Beberapa hari setelah insiden di White Wall Garden. Raja Astel, Almadious Root Astel telah memanggil Felmenia Stingray ke ruang tahtanya. Tujuan dari panggilan tersebut tentu saja untuk mendengarmengenai perkembangan pengajaran pahlawan Reiji dalam sihir langsung dari mulut gurunya.
Raja telah meminta beberapa
orang lain melakukan hal yang sama, namun semua yang dia dengar adalah
kata-kata pujian abstrak seperti 'segudang bakat’,‘jenius sihir’ dan ‘yang
terhebat di dunia’. Bagian-bagian pentingnya sudah dipoles, dan singkatnya, semua
yang Raja tahu tentang kemampuan sihir Reiji adalah bahwa dia berbakat. Karena
raja memiliki tanggung jawab untuk mengirimnya pergi, ia ingin tahu lebih
banyak detail yang mendalam.
Jadi, Raja meminta Felmenia
untuk melaporkan sebagai guru dari pahlawan Reiji. Jubah putih bersihnya dengan
tenang berkibar di belakangnya saat dia berlutut di hadapan Raja, dan dengan
penuh perhatian melaporkan tentang kemajuan Reiji dan Mizuki. Menurutnya,
pahlawan Reiji memiliki bakat sihir yang luar biasa. Kapasitas mananya sepuluh
kali lebih besar dari para Court Mage(Penyihir Istana). Kontrol yang berkaitan
dengan teknik dan mana masih memiliki kekurangan, namun kecepatannyadalam
memahami sihir tidaklah normal. Meskipun tidak dalam tingkat yang sama dengan Reiji,
tampaknya Mizuki Anou juga memiliki kekuatan yang cukup. Kemampuannya untuk
memahami dan mengkonseptualisasikan sihir tidak memiliki batas,dan dia sering membuatteman
latihannya bertanya-tanya bagaimana dia bisa sampai pada gagasan seperti itu.
Sampai pada titik di mana disesalkan bahwa dia juga tidak menerima perlindungan
ilahi dari pemanggilan pahlawan.
“- itu saja, Yang Mulia.
Reiji-dono serta kemampuan Mizuki-dono untuk mempelajari sihir dengan sangat
cepat. Suatu hari mereka pasti akan menjadi penyihir yang sebanding dengan
penyihir hebat di seluruh dunia. “ (Felmenia)
Felmenia mengakhiri
laporannya dengan tambahan pelengkap. Tiba-tiba sang Raja menanyainya dengan sedikit
bercanda.
“Apakah mereka akan
mengunggulimu?” (Almadious)
“Dengan kekuatan Reiji-dono,
itu mungkin saja.”(Felmenia)
“Jadi begitu. Itu benar-benar
meyakinkan. Jika Reiji-dono memiliki bakat dengan sihir yang menakjubkan, maka
kekhawatiranku mungkin hanya sesuatu yang tidak perlu. “(Almadious)
“Saya tentu berharap
demikian, Yang Mulia. Saya juga terkejut. Mereka baru diperkenalkan dengan
sihir selama dua minggu, dan sudah setara dengan penyihir tingkat menengah
hanya menunjukkan bahwa Reiji-dono benar-benar orang yang cocok dan dipilih
untuk menjadi pahlawan. Jika Anda mengizinkan saya mengatakan ini sebagai seorang
Penyihir, jujur saja saya merasa sedikit cemburu. “(Felmenia)
Felmenia berbicara dengan
tenang. Sang Raja tidak dapat dengan jelas melihat wajahnya saat dia berlutut
di hadapannya, namun dia bisa menebak bahwa kecemburuannya terlihat di
wajahnya. Itu wajar saja. Dari apa yang dia dengar, pahlawan Reiji telah
belajar sihir darinya pada tingkat yang benar-benar “luar biasa”, seakan
menolak usaha Felmenia selama bertahun-tahun.
“Tentu saja begitu. Namun,
jika dia tidak memiliki kekuatan sebesar itu ... “(Almadious)
“Seperti yang Yang Mulia
katakan, dia tidak akan bisa mengalahkan Raja Iblis.”(Felmenia)
“Benar.”(Almadious)
Sang Raja mengangguk pada
pendapat Felmenia yang cocok dengannya. Setelah mendengar semua yang dia inginkan
tentang pahlawan, dia menggantungkan harapannya pada upaya dan kerja keras
Felmenia untuk terus melatihnya.
“Court Mage Felmenia
Stingray. Aku telah menerima laporanmu. Masih tersisa tiga hari lagi sampai
Reiji-dono berangkat. Sampai saat itu, bekerja keraslah dan pinjamkan dia
kekuatanmu. “(Almadious)
“Seperti yang andainginkan,
Yang Mulia. Kemudian, dengan ini saya mohonundur diri ... “(Felmenia)
Felmenia dengan hormat
menerima perintah Raja dan bersiap-siap untuk pergi. Namun Raja belum
memberikan persetujuannya untuk pergi. Urusannya dengan Felmenia belum selesai,
dan Raja menghentikannya.
“―Felmenia. Aku memiliki hal
lain yang ingin kutanyakan kepadamu. “ (Almadious)
“Eh ...? T-Tentu, Yang Mulia.
“(Felmenia)
“Pemuda itu,... ini tentang
teman baik Reiji-dono, Suimei-dono.”(Almadious)
Raja ingin berbicara
mengenai Suimei Yakagi. Sejak laporan Felmenia sebelumnya tentang dia, sang
raja mengkhawatirkan Suimei hampir sama seperti dia mengkhawatirkan pahlawan
Reiji. Khususnya dia prihatin tentang potensi bentrokan antara Suimei dan
Felmenia, dan dia ingin tahu apakah ada sesuatu yang terjadi dalam beberapa
hari sejak mereka membicarakan masalah itu.
“S-Suimei-dono, Yang Mulia
...?” (Felmenia)
Felmenia membuat ekspresi
bingung pada topik yang jauh melampaui harapannya. Suaranya sedikit pecah,
tetapi meskipun demikian, sang raja menekannya.
“Benar. Setelah terakhir kitamemberbicarakannya, gerakan seperti apa yang
telah dilakukan pria muda itu? Kau terus mengawasi, bukan? “(Almadious)
“M-mengenai itu ... Um.” (Felmenia)
“Felmenia?”(Almadious)
Dia menghindari tatapan raja untuk beberapa alasan, dan ragu-ragu untuk
berbicara seolah-olah itu adalah sesuatu yang sulit untuk dibicarakan. Berbeda
sekali dengan laporannya tentang sang pahlawan, sepertinya dia benar-benar
kehilangan ketenangannya.
Sepertinya dia telah melakukan sesuatu. kalau tidak, dia akan berbicara
dengan keras dan penuh martabat seperti biasa. Meskipun cukup muda, tidak
peduli situasi dan tidak peduli lawannya, dia tidak pernah kehilangan
ketenangannya. Itu semua berbeda sekarang.
“Ah uh...” (Felmenia)
“Ada apa ? mungkinkah sesuatu telah terjadi? “(Almadious)
“Tidak, itu, umm ...” (Felmenia)
Bahkan ketika Raja bertanya untuk kedua kalinya, Felmenia hanya bisa
menjawab dengan menghindar. Ketika raja melihat lebih dekat, dia bisa melihat
bahwa Felmenia berkeringat sedikit. Raja kemudian bertanya padanya untuk ketiga
kalinya, kali ini dengan nada yang tegas.
“Jawab aku, Felmenia. Jika kau tetap diam maka diskusi ini tidak akan begerak
maju.Ceritakan semua yang telah terjadi dan semua yang telah kau saksikan.
Jangan menyembunyikan apa pun. “(Almadious)
Namun Felmenia tetap tidak menjawab. Sebagai gantinya, dia membungkuk
begitu dalam sehingga dia tampak menempelkan dahinya di lantai.
“Y-Yang Mulia! Tolong, hamba mohon padamu! Sehubungan dengan hal ini,
tolong ijinkan hamba diam! “(Felmenia)
“Apakah kau mengatakan kalau kau tidak akan berbicara?” (Almadious)
“... benar, Paduka. Meskipun itu bodoh bagi saya, itu seperti yang anda
katakan. “(Felmenia)
“Mengapa?” (Almadious)
“Jawaban yang Yang Mulia cari adalah keadaan yang tidak diinginkan yang
disebabkan oleh kurangnya kebajikan saya. Saya tidak bisa membicarakannya ...”
(Felmenia)
“Hmm ...”(Almadious)
Melihat Felmenia terus berperilaku tidak seperti dirinya, raja secara tidak
sengaja mengerang. Dia bersujud, menolak untuk berbicara tentang masalah ini.
Dia luar biasa keras kepala.
Pertanyaannya adalah mengapa dia berusaha keras untuk menyembunyikan apa
yang telah terjadi, tetapi jawabannya cukup jelas. Setelah diberitahu untuk
tidak melakukan sesuatu, wajar kalau dia enggan untuk mengakuinya jika dia
menolak perintah itu. Bahkan jika dia mencoba untuk mengatasi masalah itu, satu
kata yang salah mungkin akan mengungkapkannya, dan kemudian dia akan dihukum
karena menentang Raja.
Lalu apakah keheningan ini semacam pertahanan diri terhadap hukuman itu?
Jika itu masalahnya, dia sudah menyerahkan diri.
“... Aku sudah bilang padamu bahwa kau tidak boleh bertindak, bukan, Felmenia?
Dan sepertinya kau telah melakukan sesuatu pada Suimei-dono. Apakah aku salah?”
(Almadious)
Sang Raja telah mengangkat suaranya. Seakan dia adalah hewan kecil yang
ditemukan oleh musuh alaminya, Felmenia melompat kaget saat masih bersujud.
Sepertinya dia takut terhadap hukuman yang akan diberikan Raja di sini. Felmenia
memiliki pengetahuan yang luar biasa, tetapi menilaidari ketidakmampuanya untuk
memprediksi kejadiantiba-tiba ini sungguh tidak terduga dan juga mengecewakan,namun
tidak peduli seberapa gemetar tubuhnya, tanggung jawab adalah tanggung jawab. Tetapi
sebelum itu, Raja benar-benar perlu tahu apa yang sedang terjadi, dan itu
berarti mendapatkan rincian darinya.
“Bicaralah. Sebelum aku menurunkan hukuman padamu, aku akan mendengar semua
yang terjadi. Kita tidak bisa memulainya sampai kau bicara. “(Almadious)
“... T-Tolong Yang Mulia. Saya mohon pada Anda ... saya mohon belas kasihan
anda. “(Felmenia)
“Jangan keras kepala. Aku sudah menduga kau akan menentang perintahku. Menyerahlah
dan katakan semuanya. “(Almadious)
“Y-Yang Mulia ...” (Felmenia)
“Aku tidak akan mendengar alasan lagi, Felmenia ...?” (Almadious)
Ketika dia melihat lebih dekat, raja melihat bahwa wanita muda yang
bermartabat ini menangis dari sudut matanya. Sudah berapa lama sejak terakhir
kali Raja melihatnya menangis? Itu pasti ketika dia masih kecil, malam dia
mengunjungi kastil untuk pertama kalinya untuk pesta malam dan terpisah dari
orang tuanya, Countess dan Earl Stingray. Ini yang paling membingungkan.
“... Kenapa kau tidak berbicara?” (Almadious)
“...”(Felmenia)
Felmenia tidak menjawab. Yang dia lakukan hanya menundukkan kepalanya. Ketika
dalam keheningan ini, Raja Almadious menemukan sebuah pemikiran tertentu. Kenapa
dia tidak bicara? Mengapa dia begitu keras kepala dalam hal ini? Jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan itu tidak datang kepada Raja, tetapi dia akhirnya
memikirkan sebuah rencana dan mengubah garis pertanyaannya..
“... Felmenia. Mulai dari sini Aku akan mengajukan pertanyaan. “(Almadious)
“Tapi Yang Mulia ...” (Felmenia)
“Dengarkan aku Felmenia. jika jawaban dari pertanyaanku adalah benar, maka
tetaplah diam seperti responmu sekarang. Dan jika salah, maka gelengkan
kepalamu. Paham ? “(Almadious)
Atas perintah Raja, Felmenia tidak menolak dan tetap diam. Kemudian Raja
mulai mengajukan pertanyaan demi pertanyaan.
“Dalam beberapa hari terakhir, apakah kau melakukan semacam tindakan
terhadap Suimei-dono?” (Almadious)
“...”(Felmenia)
Diam. Jadi, tepat sasaran. Namun ini masih dalam prediksi Raja.
“apakah itu peringatan lisan?” (Almadious)
Kali ini Felmenia menggelengkan kepalanya. Kemudian...
“Apakah kau menggunakan kekerasan?” (Almadious)
“...”(Felmenia)
Sebuah kebenaran lainnya. Meskipun itu mungkin tidak lebih dari menakut-nakutipemuda
itu sebagai hukuman. Felmenia seharusnya tahu benar untuk tidak melakukan lebih
dari itu. Dia tidak berpikir itu mungkin, tetapi dia masih harus bertanya....
“Pada saat itu, apakah kau melukai Suimei-dono?” (Almadious)
Raja khawatir bahwa dia telah memilih kata-kata yang sedikit terlalu kasar,
tapi..
Felmenia dengan gigih menggelengkan kepalanya, dengan itu satu lagi
pertanyan muncul di benak sang Raja.
“... Tunggu. Apakah kau berniat untuk melukai dia? “(Almadious)
“...”(Felmenia)
Sebagai tanggapan atas respon diam dari Felmenia, sang raja juga tertegun
dalam diam untuk sementara waktu. Ini terlalu mengejutkan. Bukan fakta bahwa
Felmenia benar-benar menggunakan kekerasan, tetapi bahwa dia, meskipun dianggap
sebagai penyihir paling terkenal di seluruh negeri, telah gagal melukai Suimei saat
dia ingin melakukannya. Itulah bagian yang mengejutkannya. Apa artinya itu?
Apakah anak laki-laki yang tidak diberi Divine
Protection dari ritual pemanggilan pahlawan, seorang Penyihir yang tidak
memiliki kekuatan yang diberikan kepadanya oleh Dewi atau Elemen, benar-benar
berjalan tanpa cedera setelah pertarungan melawan dengan White Flame?
Sambil mendengarkan suara menelannya sendiri, sang raja memutuskan dirinya
dan mengajukan satu pertanyaan lagi.
“... kalau begitu, biarkan aku menanyakan ini padamu. Felmenia, apa kau
dikalahkan? (Almadious)
“...”(Felmenia)
Diam, karena itu sebuah kebenaran. Tidak ada yang perlu diragukan lagi.
Felmenia telah bertindak sendiri, melanggar perintah Raja untuk tidak menyerang
Suimei. Dan sebagai hasilnya,dia menerima kekalahan yang tragis.
“... Dan pada saat itu, Suimei-dono telahmengetahui titik lemahmu. Karena
itu, kau tidak dapat mengatakan apapun apa pun kepadaku. Apakah itu benar?”
(Almadious)
“...”(Felmenia)
Dia benar. Seperti yang diharapkan, Felmenia tidak dapat berbicara dengan
bebas mengenai hal ini karena semacam kelemahan, terlepas dari fakta bahwa orang
yang bersangkutan (Suimei) tidak dapat melihat atau mendengar saat ini. Raja merasa
ragu, mengapa dia begitu menghormati pengaturan yang dia miliki dengan Suimei,
tapi ...
Felmenia, dan juga orang yang membuat gadis itu membungkuk rendah, Suimei,
keduanya adalah orang yang berjalan di jalan sihir yang gelap nan berliku. Bagi
raja yang hanya mencoba-coba Magic Art, sulit baginya untuk memahami perjanjian
macam apa yang mereka berdua lakukan.
“... hiks.. hiks..... Yang Mulia. Saya mohon maaf sedalam-dalamnya ...
Selain mengabaikan perintah Anda, saya menjadi tidak setia hanya untuk melindungi
dirikusendiri. Saya, Felmenia Stingray akan menerima... hukuman apa pun yang anda
anggap set-,,, setimpal ... “(Felmenia)
“Tidak apa-apa. Kau telah menerima hukumanmu dari Suimei-dono, bukan ?tidak
ada gunanya mencambuk mayat*. Aku tidak punya hukuman yang dapat kuberikan
padamu. “(Almadious)
“Yang Mulia ...” (Felmenia)
TN
: Maksudnya, kalo Raja tetep nurunin
hukuman buat Felmenia, kayak ngasih hukuman
cambuk buat orang yang udah dihukum mati,
gak guna.
Menyesali kesalahannya, air mata Felmenia mengalir dengan bebas dan dia
menjadi sangat putus asa. Baginya sampai memiliki semangat rendah seperti itu
mungkin karena perjuangannya melawan Suimei telah menghancurkannya. Dalam hal
ini, raja dapat melihat bahwa dia sudah mendapatkan hukuman yang setimpal. Jika
situasinya membuat dia begitu rendah hati, kesombongan dan harga dirinya
sepertinya tidak lagi menjadi masalah, dan sejujurnya itu melegakan bagi Raja.
Tapi itu bukan kabar baik. Satu kekhawatiran cepat menggantikan yang lain.
“... Felmenia. Aku tidak dapat meninggalkan masalah ini begitu saja.
Setelah ini, aku berpikir untuk memanggil Suimei-dono ke ruang pertemuan. “(Almadious)
“Yang Mulia, memanggil Suimei-dono kemari ... tapi, kenapa ...?”(Felmenia)
Saat Felmenia mengangkat kepalanya dengan bingung, sang raja menjawabnya
tanpa menahan apapun.
“Bukankah sudah jelas? Karenaaku tidak bisa bertanya padamu, aku harus
bertanya pada Suimei-dono. Selain itu, ada masalah mengenai pemanggilan dan
juga kelemahanmu. Aku harus menghilangkan perselisihan potensial antara orang
itu dan kita.”(Almadious)
“I-Itu tidak akan bisa, Yang Mulia! Suimei-dono bukan orang setengah hati seperti itu --- Ah, gu,
AAAAAAAAAA !? “(Felmenia)
Ketika Felmenia mencoba untuk menolak, diaanehnya begitu menderita.Tiba-tiba, tepat di tengah-tengah kalimatnya, sebuah
jeritan keluar dari mulutnya dan dia di cengkeram rasa sakit yang luar biasa di dadanya.
“Felmenia !? Apa yang terjadi!? Felmenia! “(Almadious)
Sang Raja secara reflek berdiri dari
tahtanya melihat kejadian tiba-tiba itu. Kondisi
Felmenia begitu mengkhawatirkan. Tapi rasa sakit yang membuat dia menggeliat di
tanah sepertinya tidak bertahan lama.Dalam beberapa saat, jeritannya berhenti
dan dia memperbaiki posturnya.
“Haa, haa ... saya minta maaf karena telah menunjukkan penampilan yang
memalukan seperti ini, ....khu.”(Felmenia)
“Sebenarnya ada masalah apa? Mungkinkah itu semacam penyakit? “(Almadious)
“Bukan...”(Felmenia)
Dia menyangkal hal itu, tetapi raja tahu ini bukan kebetulan. Keringat
dingin mengalir deras di wajahnya yang cantik dan bijaksana. Dia pucat seperti
mayat. Itu wajarjika menganggap penyebabnya adalah penyakit, tetapi raja tidak
pernah mendengar kalau Felmenia mengidap suatu penyakit.
Raja meninjau kembali apa yang barusan terjadi. Beberapa saat yang lalu,
Felmenia berada di lantai memegangi dadanya, tampaknya di jantungnya. Dan dia
menderita rasa sakit ini begitu tiba-tiba. Mengetahui ide raja, dia mulai
mengatakan sesuatu tentang Suimei, bocah laki-laki yang dia tolak untuk dibahas
apapun topiknya. Beberapa saat setelah menyebutkan namanya, dia mulai
berteriak. Mengikuti logika itu ...
“Mungkinkahrasa sakit barusan adalah kelemahanmu ...?(Almadious)
“...”(Felmenia)
“Apakah itu sihir?”(Almadious)
“...”(Felmenia)
Felmenia tidak akan menjawab. Tidak, karena kelemahannya, sepertinya dia
tidak bisa menjawab. Sang raja hanya bisa melihat wajahnya yang tertunduk,
tetapi itu adalah pusaran perasaan pahit. Itu adalah bagian dari penghukuman
diri dan penyesalan sebagian. Melihatnya dalam keadaan itu, raja tidak perlu
bertanya lagi padanya.
“Aku mengerti. Felmenia. Kau bisamenyerahkan sisanya
padaku.“(Almadious)
“Yang Mulia?”(Felmenia)
“Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku akan memanggil Suimei-dono kemari.”(Almadious)
“T-Tapi!”(Felmenia)
“Tidak apa-apa. Akuakan mengambil semua tanggung jawab. Kau akan-”(Almadious)
Dan dari sana, Raja Almadious mengirim utusan untuk mengundang penyihir
yang telah mengutuk salah satu penyihirnya.
* * *
Malam telah larutsaat raja mengakhiri urusannya dengan Felmenia. Dia duduk di ruang pertemuankastil Camellia, dan akhirnya disambut oleh suara pintu
terbuka. Orang yang masuk tidak lain adalah Suimei Yakagi. Dia adalah teman
baik Reiji, dan menurut Felmenia, seorang penyihir dari dunia lain.
Pada pandangan pertama, pemuda ini terlihat sangat polos. Dia membungkuk di
pintu, dan kemudian mendekati raja dengan gaya berjalan yang tidak
terburu-buru. Suasana di sekelilingnya sama seperti saat pertama kali dia
mengunjungi ruang pertemuan, tetapi kali ini pakaiannya berbeda. Pakaian monokrom barunya memberinya kesan
lebih baik. Mungkin karena dia tidak terbiasa dengan situasi seperti itu,
Suimei berlutut di hadapan raja dengan cara yang agak canggung.
“Atas permintaan pembawa pesan anda, saya datang untuk menghadap Yang Mulia.”(Suimei)
“Aku harus minta maaf karena memanggilmu sampai larut malam. Maafkan aku karena mengatakannya setelah kau sudah begitu sopan, tetapi hari ini hanya kita berdua di sini. Harap santai saja. “(Almadious)
“...”(Suimei)
“Apakah kau tidak keberatan, Suimei-dono?”(Almadious)
“...Ya, yang Mulia.”(Suimei)
Setelah jeda yang panjang, Suimei menyetujui dan mengangkat wajahnya.
Ekspresinya masih sedikit kaku. Melihat dia seperti itu, raja menunda untuk melanjutkan ke topik utama dan bertanya tentang pakaiannya
sebagai gantinya.
“Akubelum pernah melihat pakaian
itu. Apa itu?”(Almadious)
“Ini adalah pakaian dari dunia lain yang saya bawa. Itu ada di tas yang
saya miliki bersama saya, salah satu dari sedikit barang pribadi yang saya
dapat bawa ke dunia ini. “(Suimei)
“Ini memberikan kesan lebih baikjauh di atas pakaian yang biasanya dipakai
oleh Hero-dono dan dirimu sendiri.”(Almadious)
“Di dunia kami, pakaian ini akan
dianggap pakaian formal. Pakaian-pakaian seperti inilah yang paling cocok untuk acara semacam ini. “(Suimei)
Mendengar kata-kata Suimei, raja mengalihkan pandangannya ke pakaian Suimei lagi. Kain hitam itu tidak memiliki kerutan sama
sekali. Sepotong kain yang dilekatkan di lehernya yang menggantung seperti
pedang dengan kemeja putih yang dikenakannya di bawahnya memberikan kesan
kontras yang bagus. Dan dipasangkan bersama dengan celana panjang hitam yang
dikenakannya, satu set pakaian yang memiliki kesan kesempurnaan yang tak terlukiskan.
“Jadi begitu. Itu sangat cocok untukmu.“(Almadious)
“Terima kasih banyak.”(Suimei)
Saat Suimei menanggapi, meskipun masih berlutut, dia dengan sigap merapikan
mantelnya, meluruskan lengan bajunya, dan memperbaiki posturnya. Dalam waktu
yang singkat itu, tampaknya kecanggungan telah lenyap. Tapi Suimei tiba-tiba
menundukkan kepalanya ketika dia mengingat sesuatu.
“Meskipun agak terlambat, Yang Mulia, saya minta maaf karena bertindak keterlaluan beberapa hari yang lalu.”(Suimei)
Suimei dengan rendah hati meminta maaf
atas apa yang telah terjadi pada hari mereka bertemu. Ketika Suimei mendengar
langsung dari mulut raja bahwa dia tidak
dapat kembali ke rumah, meskipun itu adalah reaksi yang benar-benar alami,
Suimei benar-benar kehilangan ketenangannya sendiri.
Saat dia mendengar kata-kata itu, dia dengan kasar berdiri dan mulai
berteriak. “Jangan bercanda. Aku tidak
percaya itu. Jika kau tidak dapat mengembalikan kami, maka kauseharusnya tidak
memanggil kami.”Semacam itu. Dia
benar-benar lancang pada raja. Perilakunya yang
kurang ajar telah menyinggung perasaan dan membuat marah bangsawan yang menyaksikannya, tetapi begitulah situasinya. Dengan mediasi raja, semuanya menjadi tenang sejak
itu, tetapi Raja tidak pernah berpikir bahwa dia akan menerima
permintaan maaf setelah kejadian itu.
“... Ah, ya, itu. Tidak apa-apa. Perasaanmu memang beralasan. Setelah secara sewenang-wenang memanggil kalian bertiga ke dunia ini, kami memperburuk keadaan dan
mengatakan bahwa kalian tidak dapat kembali.
Sungguh, tidak ada alasan bagimuuntuk meminta maaf. aku ingin kau mengangkat
kepala. “(Almadious)
“Baiklah...”(Suimei)
Saat raja dengan terang-terangan menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran
yang dilakukan atas ledakan amarahnya, Suimei denganterpaksa dan sekali lagi
mengangkat kepalanya. Dari ekspresinya, raja bisa melihat bahwa terlepas dari
siapa yang bersalah selama keributan pada hari itu, Suimei khawatir tentang hal
itu. Masih ada rasa canggung tentangnya. Tetapi dengan itu keluar dari topik, Suimei memotong langsung ke masalah inti.
“Anda bilang ada sesuatu yang ingin anda diskusikan dengan saya, Yang Mulia?”(Suimei)
“Memang. Ada sesuatu yang harus aku ketahui, Suimei-dono. “(Almadious)
“... Yang Mulia?”(Suimei)
Apa yang didengar raja sekarang adalah suara yang bermasalah. Apakah pandangan sekilas dari wajah yang nampak bingung dan mengerutkan alis iniadalahsosok pria muda ini yang sebenarnya?
“Ini tentang Felmenia, Suimei-dono. Ada sesuatu yang ingin Aku dengar darimu.”(Almadious)
“Felmenia-san, kan ...? Jika saya ingat dengan benar, saya telah mendengar
dia adalah orang yang telah mengajari Reiji dan Mizuki dalam hal sihir. Tapi
ada
apa dengan dia, Yang Mulia? “(Suimei)
“Dia telah memberitahuku sebelumnya bahwa dia telah melihatmu keluar dari kamarmu
dan berkeliaran di sekitar kastil.”(Almadious)
Karena Suimei tanpa malu-malu mengklaim bahwa Felmenia adalah seseorang yang baru saja dikenalnya, raja menghadapkannya dengan apa yang raja dengar tentang perilakunya. Suimei lalu tersenyum
dengan ekspresi lemah dan pahit seperti dia agak malu.
“Ah, ahaha ... saya mendapat kesan bahwa saya bebas untuk melihat-lihat bagian dalam kastil, jadi saya berjalan-jalan untuk menyibukkan diri. Apakah saya menyebabkan gangguan? “(Suimei)
“Tidak, itu tidak masalah. Lagi pula, itu adalah niatkukau seharusnya bisa
melakukan itu. Kau tidak melakukan pelanggaran dalam hal itu.“(Almadious)
“Lalu ada hal lain, Yang Mulia?”(Suimei)
“Kamu tidak tahu?.”(Almadious)
“...?”(Suimei)
Suimei memasang ekspresi bingung untuk menyembunyikan pikirannya. Raja
telah mengangkat topic mengenai Felmenia, tetapi
Suimei tidak mengatakan apa-apa. Kenyataannya, dia berpura-pura bodoh karena dia tahu apa yang sebenarnya diinginkan
raja.
Di sisi lain, ini adalah akibat dari ketegangan di antara mereka dari awalmereka bertemu untuk pertama
kalinya. ‘Di Summon’ mungkin cukup untuk membuat orang takut. Jika Suimei ada di posisi Raja, dia hanya bisa membayangkan bahwa dia akan mengambil beberapa langkah sendiri. Secara
khusus, menggunakan kekuatan sebagai ancaman. Sang raja tidak memiliki cara
untuk mengendalikan seorang Penyihir yang bisa mengalahkan Felmenia. Itu sangat sederhana.
Namun, bagi Suimei untuk menjadi begitu kuat dan tidak bertindak selama
ini, ia tampaknya secara implisit mengatakan kepada raja bahwa ia ingin
mengakhiri hal-hal ini secara damai dengan semua orang yang berpura-pura bahwa
mereka tidak lebih bijaksana.“Jika kamu tetap diam, aku
tidak akan melakukan apa-apa, jadi jangan sentuh itu.”semacam itu.Raja tahu sarang
lebah itu berpotensi dicongkel, tetapi dia harus sampai ke inti masalah.
“Apa tepatnya yang telah kau lakukan
pada Felmenia?”(Almadious)
“Saya tidak mengerti, Yang Mulia.”(Suimei)
“Suimei-dono, tidak mungkin kau tidak tahu apa yang aku bicarakan, bukan?
Bicaralah dengan Juju— “(Almadious)
Dan saat itu, saat dia mencoba untuk mengatakan lebih banyak, teror dan
merinding merayap ke punggung Almadious.
Ekspresi seperti apa yang bocah ini sembunyikan di bawah rambut yang menutupi
wajahnya? Melalui celah kecil pada poni
Suimei, raja bisa melihat cahaya merah tua. Ini memberikan kesan rasa takut yang tak terlukiskan dalam dirinya.
Lalu...
“Dengan segala hormat, Yang Mulia, apakah Anda yakin ingin mengajukan
pertanyaan itu?” (Suimei)
Almadious merasa seperti kehilangan suaranya. Sepeti suaranya telah dicuri. Suimei memotong kata-kata raja dengan nada tajam yang membuatnya tampak seperti
orang yang sama sekali berbeda. Sebagai ujian kecil atas keputusan raja, Suimei
telah membungkamnya sejenak dan menarik napasnya. Namun...
“... S-Suimei-dono. Ya, Aku ingin mendapat jawaban. “ (Almadious)
Melihat bahwa raja masih akan berbicara tentang hal itu setelah ujian kecil itu, Suimei berhenti berlutut dan tiba-tiba berdiri. Dia
kemudian mengayunkan lengannya ke belakang, dan sebuah mantel muncul di pundaknya dengan berkibar entah dari mana. Raja tidak tahu apa yang telah dia
lakukan, tetapi, jika dia harus menebak, itu mungkin sihir. Itu adalah sihir yang
Suimei gunakan, yang tidak bias dimengerti oleh para penyihir di dunia ini.
Adapun Suimei sendiri, tidak ada tanda-tanda kecanggungan dan kekakuan seperti sebelumnya. Tatapan lembutnya telah berubah tajam,
dan matanya masih hidup dengan cahaya merah tua yang bisa menembus kegelapan.
Ekspresinya diwarnai dengan kebanggaan yang telah dilihat raja dari penyihir
berkali-kali sebelumnya.
Jika ada para hadirin yang dulu ada di ruangan
itu, orang-orang akan berbisik tentang kesombongan Suimei lagi. Tapi kali ini
tidak ada yang berkomentar tentang perilakunya. Sementara raja terpikat melihat
sikap layaknya penyihir dari Suimei untuk pertama kalinya, Suimei berbicara
seolah menghela nafas.
“...Ya ampun. aku belum mendengar apa-apa tentang wanita yang termakan
kutukan itu, jadi bagaimana Anda tahu itu? “(Suimei)
“Sudah kuduga, kau ...”(Almadious)
“Ya, persis seperti yang Anda duga. Ketika pertama kali aku dipanggil ke
sini, wanita itu tahu kalau aku adalah seorang penyihir, dan entah karena
berbagai alasan atau yang lain, dia menutup mulutnya dengan bentuk yang agak
seperti itu. Tetapi melihat bagaimana dia tidak dapat membicarakannya sekarang,
bagaimana mungkin Yang Mulia begitu tahu tentang apa yang telah saya lakukan? “(Suimei)
“Aku bertanya kepadanya tentang hal itu. Jika dia tidak bisa berbicara
tentang itu, Aku memberitahunya untuk tetap diam. “(Almadious)
Setelah raja menjelaskan secara singkat apa yang telah terjadi, Suimei
berbicara dengan tenang seolah-olah dia telah mencapai semacam pemahaman.
“Jadi begitu. Aku tidak menyadari itu. Tentu saja perjanjian yang mengikat
wanita itu hanya melarangnya untuk berbicara. “(Suimei)
Kontras dengan suaranya yang lembut ketika Suimei mengingat perjanjian itu,
dia melirik tajam ke arah raja.
“Namun, mengapa Anda memanggilku kemari ? aku adalah pria yang memegang
kehidupan wanita itu di tanganku. Jika Anda memahami hal itu, aku percaya bahwa
Anda sepenuhnya memahami bahaya memanggilku tanpa kehadiran satupun pengawal. “(Suimei)
Dia benar. Raja mengerti betapa berbahayanya memanggil Suimei kemari secara
pribadi. Namun, meski tahu betul betapa berbahayanya itu, dia memanggilnya tanpa
mempersiapkan semacam tindakan balasan. Pertanyaan Suimei memang wajar. Namun,
raja punya alasannya.
“ Tentu saja aku juga mengkhawatirkannya. Namun, baik kau dan pahlawan
adalah tamu yang Aku panggil ke dunia ini. Tidak peduli apa yang terjadi, itu tetap
tidak berubah. Memaksakan masalah kami kepada kalian, penduduk dari dunia yang
berbeda dengan serangkaian prinsip yang berbeda adalah dosaku, dan aku akan
menerima itu semua. “(Almadious)
Itu sebabnya raja menolak untuk memamerkan taringnya terhadap mereka, apa
pun alasannya. Saat dia melakukan itu, dia akan menjadi sesuatu yang tidak
lebih dari binatang yang menyembunyikan sifat sejatinya di balik topeng
kebaikan. Itu adalah tindakan yang keterlaluan jika hanya untuk kenyamanannya
sendiri. Seolah-olah mencermati dengan saksama apa yang dikatakan raja, Suimei
tetap diam.
“...”(Suimei)
“Suimei-dono. Setelah memanggilmu ke tempat yang tidak dikenal ini dan
menutup mataku terhadap kesalahan bawahanku, ini adalah hal yang lancang bagiku
untuk bertanya lebih banyak kepadamu, tapi bisakah kau berbicara tentang hal
itu kepadaku? “(Almadious)
“Mengapa Anda sangat ingin mendengarnya? Bahkan jika aku tidak mengatakan
apa-apa, itu tidak akan menyakiti Yang Mulia, kan? “(Suimei)
“Itu mungkin benar. Tapi jika aku memalingkan muka dan dia kehilangan
nyawanya karena suatu kebetulan, penyesalanku tak akan ada habisnya”(Almadious)
“Bahkan wanita yang sombong seperti itu? “(Suimei)
“Itu benar. Dia adalah pengikutku, dan aku harus melindunginya. “(Almadious)
Suimei menghela nafas sebelum menjawab.
“Selama dia tidak bicara, tidak ada ancaman pada hidupnya. Itu mutlak. aku
juga tidak ingin merenggut nyawa orang lain dengan sia-sia. Itu harusnya
menyimpulkan pembicaraan kita, kan? “(Suimei)
“Tidak, belum.”(Almadious)
“Aku tidak percaya ada hal lain yang bisa kita bicarakan, bukan?”(Suimei)
Suimei bertanya pada raja dengan ekspresi yang meragukan. Tetapi bahkan
jika masalah mereka yang sebenarnya telah diselesaikan, raja masih memiliki
hal-hal yang ingin dia pelajari.
“Suimei-dono, aku tidak tahu apa-apa tentang dirimu. Sebagai orang yang
bertanggung jawab memanggilmu kemari, aku ingin belajar. Aku ingin mendengar
siapa dirimu sebenarnya, dan apa yang akan kau lakukan mulai saat ini. Aku
ingin mengobrol tanpa suatu kebohongan denganmu. Jika memungkinkan, Aku ingin
benar-benar membersihkan hawa permusuhan diantara kita. “(Almadious)
Benar, itulah niat sejati raja tanpa kepura-puraan apa pun. Tentu saja,
masalah sebelumnya akan diselesaikan selama Felmenia dan raja menutup mulut
mereka. Hanya mereka berdua yang tahu tentang Suimei. Dan selama mereka tidak
membocorkannya, mereka akan mendapatkan kedamaian. Jika mereka tetap diam,
mereka dapat kembali ke kehidupan sehari-hari mereka tanpa masalah.
Setelah memanggil pahlawan dari dunia lain, mereka akan mengirimnya untuk
menaklukkan Raja Iblis. Di satu sisi, itu hanya seperti membuang tanggung jawab
karena memanggil mereka di sini. Jika sesuatu terjadi pada anak-anak yang
dipanggil setelah mereka dibawa ke dunia ini, jika raja mengabaikan mereka
untuk menyelamatkan dirinya sendiri, bahkan mengetahui bahwa anak-anak cukup
kuat untuk melindungi diri mereka sendiri, itu akan membuatnya menjadi orang
yang mengerikan. Dia ingin mengenal mereka untuk lebih memahami keinginan mereka.
Rasanya seperti yang bisa dia lakukan.
“Tentu saja, kau tidak perlu memberitahuku. Memaksamu berbicara untuk
kepuasanku sendiri akan mengalahkan poin itu. Tetapi jika kau tidak keberatan,
maka aku akan mendukung dan menyambutnya. Pilihan ada padamu. “(Almadious)
Sambil duduk di atas tahta, raja menundukkan kepalanya. Itu adalah sikap
yang tidak pantas bagi raja seluruh bangsa, tetapi itu adalah caranya
menunjukkan bahwa dia tidak akan kehilangan dirinya sendiri. Ketika dia
mengangkat kepalanya lagi setelah beberapa saat, Suimei terlihat kaget. “Mengapa
kau melakukan hal seperti itu?” Dan “Mengapa kau melakukannya sampai sejauh
ini?” Adalah pertanyaan yang tertulis di seluruh wajahnya. Dia berdiri di sana.
diam sejenak, dan kemudian mendesah.
“Bisakah aku menganggap ini sebagai niatmu yang sebenarnya tanpa bayangan
keraguan?”(Suimei)
“Benar, itu adalah perasaanku
tanpa kepura-puraan atau kepalsuan.” (Almadious)
Ketika raja dengan jelas mengartikulasikan itu, Suimei meluruskan
posturnya.
“Saya minta maaf atas sikap berbicara saya yang tidak sopan sampai
sekarang. Tolong, tanyakan semua yang Anda inginkan dari saya, Yang Mulia.
Saya, sebagai salah satu anggota Society
yang rendah hati, akan menjawab semua yang saya bisa dalam rentang yang
diizinkan. “(Suimei)
Fakta bahwa dia masih tidak berlutut akan disebut tidak sopan oleh orang
lain, tetapi suasana angkuh beberapa saat yang lalu lenyap seperti embun pagi.
Bahkan nada Suimei pun berubah total. Sepertinya, akhirnya, ini adalah dirinya
yang sebenarnya.
Itu bukan dirinya yang biasa ketika dia bersama dengan Reiji dan Mizuki.
Itu bukan versi angkuh dari dirinya sendiri ketika dia menghadapi
musuh-musuhnya atau situasi yang tidak diketahui. Itu adalah dirinya sebagai
seorang Penyihir, Suimei Yakagi. Dan bagi raja, ini adalah rasa hormat terbesar
yang bisa dia tunjukkan. Dia kemudian memulai penyelidikannya dalam upaya untuk
mengurai informasi sebanyak yang dia bisa tentang Suimei.
“Siapa sebenarnya dirimu ?” (Almadious)
“Di dunia lain saya disebut seorang Magician. Sesuatu seperti seorang Peneliti
yang mencari misteri dunia. Saya percaya itu tidak terlalu berbeda dari yang
Anda sebut penyihir.”(Suimei)
“Magician...” (Almadious)
Raja mengulangi kata aneh itu. Mengapa kata yang hanya dia dengar sebagai “mage” sebelumnya karena efek dari Pemanggilan Pahlawan sekarang terdengar berbeda? Apakah karena Suimei
telah menggunakannya dengan cara yang mengungkapkan arti sebenarnya? Itu adalah
sesuatu yang berbeda dari seorang mage, dan telinganya sekarang dapat
menghargai perbedaan dengan baik. Pertanyaannya berlanjut dari sana.
“Mengapa kau menyembunyikan ini? Mengesampingkan kami dari dunia ini,
mengapa kau menyembunyikannya bahkan dari Hero-dono dan Mizuki-dono? “(Almadious)
“Di dunia kami, tidak seperti yang dunia ini, teknologi yang dikenal sebagai ilmu pengetahuan
telah berkembang. Anda mungkin telah mendengar banyak hal ini dari Reiji,
tetapi sihir adalah sesuatu yang telah didorong(ditekan/disingkirkan) ke dunia
bawah, dan para penyihir telah menjadi target pemusnahan oleh semua kekuatan.
Itu sebabnya, bagi penduduk umum, penyihir tidak
ada. Jika kami mengungkapkan identitas kami, kami akan diusir tanpa ampun
karena bertentangan dengan normalitas dunia. Itu sebabnya saya tidak secara
terbuka mengungkap diri saya sebagai seorang Magician. Itulah alasan saya bersembunyi, bahkan di sini. Saya
hanya berhati-hati.”(Suimei)
“Jadi Hero-dono dan Mizuki-dono tidak tahu, tapi Felmenia menyadari identitasmu?” (Almadious)
“Benar. Pada saat itu, saya tidak
tahu pasti apakah saya sudah ketahuan. Jadi persis apa yang dia ketahui dan
bagaimana dia bertindak itu adalah masalah potensial bagi saya. Maka, setelah
menyelidikinya, saya menyusun rencana dan menabur benih untuk memancingnya
keluar, tetapi semacam Automatonberbahaya atau sesuatu ditempatkan di tempat —
yah, karena dia tampaknya tidak tertarik untuk berbicara, itulah yang terjadi.”(Suimei)
Ada satu kata yang disebutkan Suimei yang mengganggu Raja.
“Automaton?” (Almadious)
“Benar. Itu dibuat dengan baik
dalam bentuk seorang kavaleri berat.Benda itu menyerang saya, jadi saya hancurkan mantera yang mengendalikannya.”(Suimei)
“Golem Sage Slamas, ya ...?” (Almadious)
Raja mengetahui tentang apa yang telah
menyerang Suimei. Satu-satunya golem di seluruh kastil adalah golem yang diciptakan Slamas. Tentu saja, jika Suimei berbicara tentang armor
yang menyerangnya, hanya halitu yang satu-satunya terpikir oleh Raja. Golem Slamas yang dibuat dengan baik, dan kuat. Jika Felmenia
mengemukakan hal itu, itu akan memberikan sang raja gambaran betapa keras kepalanya Felmenia sebelum dikalahkan oleh Suimei. Namun...
“Aku bertanya pada Felmenia pertanyaan yang sama, tapi apakah itu tidak
terlalu terburu-buru untuk menyelesaikannya dengan kekuatan ?”(Almadious)
Pada akhirnya, perkembangan konflik ini terasa sedikit tidak rasional.Pasti ada beberapa peluang bagi mereka untuk membicarakan
berbagai hal. Felmenia adalah yang pertama bergerak, tetapi raja tidak dapat
membantu untuk menyampaikan pendapat jujurnya. Dan sebagai tanggapannya, Suimei
berbicara dengan ekspresi yang sangat serius..
“Tentu saja saya tidak dapat menyangkal bahwa saya agak terbawa suasana saat itu. Namun, saya juga orang yang berjalan di
jalur sihir. Seorang Magician memiliki caranya sendiri dalam menangani berbagai
hal, dan ketika seorang pembual yang naif — tidak, seseorang yang sombong — menggunakan
kekerasan, kami adalah orang-orang yang akan membalas dendam. Juga, aku masih
kesal karena dipanggil secara paksa di sini dan meniup sedikit uap*.”(Suimei)
TL : disini make Idiom “blow
off a little steam”artinya
melepaskan emosi atau energi yang
kuat dengan
melakukan aktivitas yang menyenangkan, bersemangat, atau santai. Ya
semacam pelampiasan mungkin.
Pada akhirnya, Suimei tertawa seperti anak laki-laki seusianya, dan melihat
itu, raja menghela nafas.
“... Dasar bocah.”(Almadious)
“Penyihir sering seperti itu. Kami adalah makhluk yang hanya tertarik pada
apa yang ingin kami capai dengan egois. Wajar kami tidak memikirkan orang-orang
di sekitar kami. Selain itu, saya tidak percaya Yang Mulia berada dalam posisi
untuk mengeluh setelah menutup mata Anda terhadap masalah itu. “(Suimei)
“Kau memang ada benarnya. “(Almadious)
Benar, raja juga bertanggung jawab karena telah menutup mata meski tahu apa
yang akan dilakukan Felmenia. Dia tidak dalam posisi untuk menegur Suimei, dan
melihat hasilnya, caranya berurusan dengan Felmenia bisa dibilang rasional.
Jika dia menggunakan sihirnya tanpa menahannya, pasti ada banyak kejahatan
yang bisa dilakukan Suimei. Jika dia ingin memuaskan keserakahannya sendiri,
dia bisa melakukannya dengan bebas selama ini. Namun dia dengan tenang tinggal
di kamarnya dengan cara yang tidak mengganggu siapa pun. Ketika menginvestigasi
apakah ada kerusakan yang terjadi saatSuimei menyelinap di sekitar kastil,
terungkap bahwa perbendaharaan, ruang tahta, tempat penyimpanan, dan tempat material
penting yang lain tidak tersentuh.
Dan ketika membicarakan kekerasan Felmenia, bisa dikatakan bahwa Suimei
telah memperlakukannya dengan simpati. Dia tidak tahu bagaimana hal-hal bekerja
di dunia ini, tetapi setelah Felmenia menggunakan golem melawannya, tidak ada
yang bisa membantah jika Suimei membunuhnya untuk membela diri.
Suimei lalu melihat ke pilar di sisinya. Itu tidak mungkin ...
“Begitulah. Itu hanya buntut dari pelampiasan amarah saya, jadi Anda juga
bisa bersantai. Saya tidak punya niat meminta Anda untuk melakukan hal lain.”(Suimei)
Dia berbicara kepada orang lain selain raja — tidak, tidak ada keraguan
sama sekali. Suimei sedang berbicara dengan Felmenia. Dia pasti ada di sana,
bersembunyi di balik pilar yang dilihatnya.
“...”
Felmenia melangkah keluar dari bayangan pilar dengan ekspresi terkejut.
Suimei hanya melihatnya sekilas seolah-olah dia tidak tertarik padanya, dan
kemudian berbalik ke raja. Melihat ini, dia punya pertanyaan baru untuk
penyihir muda itu.
“Sejak kapan kau menyadarinya?”(Almadious)
“Pertanyaan balasan: mengapa Anda berpikir bahwa saya tidak menyadarinya? “(Suimei)
“...”(Almadious)
Memang ada benarnya. Suimei selalu melampaui Felmenia di setiap kesempatan.
Daripada mengasumsikan dia tidak akan memperhatikannya, akan lebih aman untuk
berasumsi bahwa dia akan melihatnya.
“Suimei-dono, tentang ini ...”(Almadious)
“Saya bisa tahu tanpa anda jelaskan. Saya curiga ketika Anda mengatakan bahwa
Anda ingin berbicara secara pribadi hanya antara kita berdua, tetapi seperti
yang Anda katakan, dia adalah pengikut Anda yang setia. Jika dia penting bagi
Anda, maka bukan berarti saya tidak memahami tindakan Anda. “(Suimei)
“Aku minta maaf.”(Almadious)
Raja dengan jujur meminta maaf. Alasan dia menyuruh Felmenia bersembunyi
di sana bukan karena perlindungannya, tetapi untuk keuntungan Felmenia sendiri.
Jika Suimei tahu Felmenia ada di sana, kemungkinan ada hal-hal yang tidak akan
dibicarakan Suimei. Dan jika Felmenia tidak hadir, dia tidak akan pernah
mendapatkan jawaban. Menyembunyikannya di dalam ruangan ini adalah jalan tengah
yang dipikirkan raja. Pada akhirnya, Suimei dengan jelas melihatnya, tetapi
tetap berbicara.
Kemudian Felmenia memanggil nama Suimei dengan wajah pucat.
“S-Suimei-dono ...”(Felmenia)
“Aku bilang aku tidak akan melakukan apa pun, bukan? Jangan hanya berdirimemucat.
Kau benar-benar tidak berguna, ya ? Jika kau juga seorang Magician, berdirilah
dengan tegakdan benar sampai kau berada di ambang kematian. Bukankah Kau
seorang Court Mage atau apalah itudari kerajaan ini yang paling dibanggakan ? “(Suimei)
“Auuuugh ...”(Felmenia)
Felmenia tidak berpaling dalam menghadapi kritik tajam seperti itu, tetapi
air mata terbentuk di sudut matanya. Sepertinya dia tidak bisa membantah
perkataan itu. Saat Suimei berdiri di sana menunggu pertanyaan raja berikutnya,
dia langsung memotongnya.
“Jadi alasanmu menyelidiki lingkaran pemanggilan adalah ...”(Almadious)
Memang, itu karena kehendaknya tetap tidak berubah.
“Saya yakin sudah memberitahu andabahwa saya ingin kembali. Saya memiliki
hal-hal yang harus saya selesaikan di rumah. Selain itu...”(Suimei)
“selain itu ?”(Almadious)
“Ketika Reiji dan Mizuki kebetulan ingin kembali, Sayamenyiapkan jalan
pulang untuk mereka. Saya tidak menemani teman-teman baik saya ketika mereka maju
ke dalam bahaya. Sebagai seorang Magician, paling tidak hanya hal ini yang bisa
saya lakukan untuk mereka. “(Suimei)
“Aha..”(Almadious)
Raja secara tidak sengaja membiarkan kekagumannya keluar dari bibirnya.
Secara alami, tujuan Suimei dimotivasi oleh keinginannya sendiri. Dia ingin
kembali, dia mengatakannya sendiri. Namun, dia juga memikirkan teman-temannya.
Dia ingin memberi mereka kesempatan yang sama. Tetapi yang lebih mengejutkan
dari itu ...
“Apakah kau bisa menganalisis lingkaran itu?”(Almadious)
“Mengingat waktu, sampai taraf tertentu. Itu tidak mustahil. “(Suimei)
“B-Benarkah ...!?”(Almadious)
Konon Lingkaran sihir Pemanggilan Pahlawan tidak bisa dipahami oleh siapa
pun, dan Suimei dengan santai mengatakan bahwa dia bisa melakukannya. Lingkaran
pemanggilan itu telah diwariskan sejak jaman dahulu. Menggunakan jumlah mana
yang tepat dan membaca mantra yang tepat adalah semua yang diperlukan untuk
mengaktifkannya. Tetapi mantranya sendiri terlalu sulit untuk dipahami, dan
sampai sekarang tidak ada yang bisa memahami prinsip di balik cara kerjanya.
Namun pemuda ini baru saja menyatakan bahwa dia dapat melakukannya dengan nada
seperti dia sendiri juga menyadari hal itu menjadi tidak terduga.
“Saya telah mempelajari spiritualisme dan mediumisasi sampai tingkat
tertentu, tetapi saya tidak pernah berpikir itu akan muncul di tempat seperti
ini. Serius, itu tidak masuk akal. “(Suimei)
Namun, jika itu adalah suatu keberuntungan yang bagus, maka ...
“Namun, jika kau memikirkan Reiji-dono sampai sejauh ini, mengapa kau tidak
memberitahukan segalanya padanya? Jika kau membuka hatimu kepada pahlawan-dono,
maka .. “(Almadious)
“Yang Mulia, jika teman-teman saya mengetahui tentang garis keturunan saya,
kapan pun kami kembali ke dunia kami sendiri, itu hanya akan mengundang
kemungkinan bahaya menimpa mereka. “(Suimei)
Tanpa menahan diri, Suimei mengakui alasan sebenarnya mengapa dia tidak
bisa mengatakan kebenaran dirinya kepada teman-temannya. Itu adalah masalah
bahaya dan kekhawatiran akan keselamatan mereka.
“Bukankah semua akan baik-baik saja jika mereka menyimpan rahasiamu?”(Almadious)
“Yang Mulia, saya tidak tahu bagaimana keadaan di sini, tetapi dunia saya
adalah sarang pencuri. “(Suimei)
“Ap- ... sarang pencuri?”(Almadious)
“Benar. Di dunia saya berasal, bahkan jika Anda tutup mulut, meskipun hanya
memiliki pengetahuan saja sudah berbahaya. Ada teknik untuk mengekstrak atau
mencuri ingatan seseorang, dan mantra yang membuat seseorang berbicara tentang
ingatan mereka secara tidak sadar. Jika mengikutkan sihir, jumlah metode
seperti itu bahkan tidak dapat dihitung. Jika saya sembarangan membiarkan
identitas saya bocor di dunia seperti itu, tidak ada yang tahu berapa harga
yang harus dibayar. Ada orang gila di sana yang akan mengarahkan pedang mereka
kepada orang-orang yang bahkan tidak tahu tentang penyihir.”(Suimei)
“Apakah jalan sihir di duniamu benar-benar seperti hal yang mengerikan?”(Almadious)
“Benar.”(Suimei)
Melihat Suimei mengangguk jelas, sebuah pikiran terlintas dalam kepala Raja.
Jika dia benar-benar memikirkan teman-temannya, maka sepertinya dia harus jujur
dengan mereka. Namun ternyata itu bukan pilihanyang bijak. Jalan sihir di
dunia Suimei jauh lebih gelap dan suram daripada di sini. Musuh mereka banyak,
dan mereka menghabiskan hari-hari mereka dengan bahaya yang selalu mengintai
mereka. Sikap hati-hati Suimei saat itu tampak masuk akal.
“Ketika saatnya tiba mereka mengatakan bahwa mereka ingin kembali, Saya
mungkin harus memberitahu mereka tentang itu, tapi ... Setelah menyembunyikannya
selama ini, itu membuat saya sangat sulit untuk membicarakannya.”(Suimei)
“Aku bisa membayangkannya.”(Almadious)
Seperti yang dia katakan, ketika dia bisa mengungkap lingkaran untuk kembali,
dia mungkin harus menjelaskannya sendiri. Dan karena mereka belajar sihir di
dunia ini, mereka harus diberitahu tentang bahaya kembali ke rumah dengan itu.
Pasti ada pembicaraan panjang di masa depan, tetapi itu tidak akan mudah bagi
Suimei dan dia tidak terburu-buru untuk mencapai itu. Semua ini membawa
implikasi lain juga, dan raja berbicara tentang hal itu dengan kekecewaan dalam
suaranya.
“..Ini berarti Kau memang benar-benar tidak akan ikut dengan mereka..”(Almadious)
“Saya mengatakan sesuatu yang serupa sebelumnya, tetapi saya tidak ingin
bertindak sembarangan.”(Suimei)
“Setelah mengalahkan Felmenia, Aku pikir itu tidak akan sembrono. Selain
itu, Suimei-dono, apakah kehadiranmu tidak akan menjadi anugerah bagi
teman-temanmu? “(Almadious)
“Itu mungkin saja, tapi pada akhirnya, itu tidak perlu.”(Suimei)
“Mengapa kau mengatakan hal seperti itu ?”(Almadious)
“Kami sedikit bertengkar tentang hal itu di saat-saat panas, tetapi Reiji
bukanlah orang yang dangkal. Dia adalah tipe orang yang terjebak dalam hal-hal
gila, tetapi dia selalu memikirkan segalanya sebelum membuat penilaian, dia
tidak pernah lupa untuk berhati-hati, dan selain itu, dia memiliki kekuatan
pahlawan yang menakutkan di tubuhnya sekarang. Yang saya khawatirkan adalah
mungkin dia tidak berguna karena dia terlalu khawatir mungkin akan tersandung
kerikil di sisi jalan. Saya tidak bisa mengatakan bahwa dia pasti akan berhasil
dalam penaklukan Raja Iblis, tapi saya tahu bahwa dia tidak akan mati semudah
itu.“(Suimei)
“Jadi begitu.”(Almadious)
Suimei tidak khawatir. Dia berbicara dengan senyum di wajahnya. Apalagi, dia
agak terlalu mempercayai Reiji dan Mizuki. Terlepas dari kenyataan bahwa dia
berpikir Reiji harus melalui sesuatu yang mengerikan sesekali, Suimei masih
memikirkannya. Dia tidak ingin ada yang menyakiti salah satu temannya. Dan raja
menanyai Suimei seolah-olah untuk mengkonfirmasi sesuatu.
“Aku akan mengulanginya, tapi tentang Felmenia ...”
“Seperti yang Saya katakan sebelumnya, tidak akan ada yang terjadi selama
dia tidak bicara, tapi — yah, terserah.”
Dengan tatapan penuh arti, Suimei menarik selembar kertas putih. Itu tampak
benar-benar normal selain fakta bahwa warna kertas itu benar-benar putih yang
indah seperti salju yang baru jatuh, tetapi mencermati dengan seksama, bagian
depannya memiliki kata-kata yang tertulis di atasnya dan sesuatu yang tampak
seperti noda darah. Suimei memegang lembaran itu dengan kedua tangannya
seolah-olah ingin merobeknya.
“S-Suimei-dono !? T-Tunggu— “
Wajah Felmenia memucat dalam sekejap dan dia berteriak agar Suimei tidak
melakukannya, tetapi suaranya tidak sampai kepadanya. Tanpa ragu sedikit pun,
suara kertas robek memenuhi ruang pertemuan. Bagaimana telinga Felmenia
menafsirkan suara itu?
Saat dia ditelan emosi dan jatuh berlutut, Suimei merobek kertas
berkali-kali dan menyebarkan serpihan ke lantai ruang pertemuan. Dan dengan
jentikan jari-jarinya, semua robekan kertas itu tertelan dalam cahaya merah dan
lenyap.
“Ah...”
“Court Mage. Dengan ini, tidak ada pengekang yang mengikat anda. Tunjukkan
rasa terima kasih Anda kepada Yang Mulia sampai akhir hayat karena
mempertaruhkan nyawanya untuk Anda, mengerti? “
Mengesampingkan Felmenia, yang benar-benar tercengang, sang raja bergerak
untuk menanyakan Suimei, yang mengejeknya.
“Apakah itu baik-baik saja?”
“Yang Mulia, Anda bilang Anda ingin sepenuhnya membersihkan hawa
permusuhandi antara kita, kan? Jika sesuatu akan menimbulkan niat buruk, maka
tak ada hal lain selain perjanjian tersebut yang tersisa. Jadi saya mengurusnya.
Lagi pula, itu adalah jaminan yang tidak lagi diperlukan di antara kita. “
Suimei tersenyum sedikit, dan kemudian melanjutkan.
“Namun, saya masih ingin anda sekalian berjanji untuk tidak membicarakan
hal ini kepada Reiji dan Mizuki, dan untuk tidak mengambil tindakan apa pun
yang akan memancing mereka untuk mencari tahu. Saya harap saya tidak perlu
meminta kerja sama Anda dalam hal itu, tapi ...”
“Aku mengerti. Akan kulakukan sesuai keinginanmu. “
Raja menerima syarat dari Suimei. Jika dia bersedia untuk mengalah, maka
tidak ada alasan bagi raja untuk menolak. Sang raja kemudian melanjutkan pertanyaannya
tentang satu hal lagi yang ingin dia dengar.
“Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Sampai kau memiliki gambaran kasar
tentang bagaimana untuk kembali, aku tidak keberatan jika kau ingin tinggal di
kastil ...”
Mereka adalah tamu yang dipanggil ke dunia ini bertentangan dengan
keinginan mereka, termasuk Suimei. Raja menerima tanggung jawabnya dalam hal
itu. Hanya berpijak pada alasan bahwa dia harus merawatnya di dalam kastil
sampai dia bisa menyelesaikan lingkaran untuk kembali dan pulang. Namun, itu
hanya jika Suimei ingin tetap tinggal, itulah mengapa raja harus bertanya. Dan
Suimei membalas dengan menggelengkan kepalanya.
“Tidak. Setelah Reiji dan Mizuki meninggalkan kastil, Saya berpikir untuk
pergi juga.”
“Apa yang kau rencanakan setelah meninggalkan kastil?”
“Saya sedang berpikir untuk pergi ke Kekaisaran Nelferian. Ini adalah titik
kunci di mana tiga negara bertemu. Saya bisa memperoleh segala macam informasi
dan barang yang saya perlukan di sana, dan saya percaya itu adalah lokasi yang
cocok untuk saya siapkan.”
Raja mengerang ketika mendengar rencana Suimei. Memang benar bahwa
Kekaisaran Nelferian merupakan Persimpangan penting yang membatasi tiga negara
termasuk Astel. Perdagangan pasti lebih aktif di sana daripada di sini. Karena
mereka adalah bangsa yang bersekutu dengan Astel, memasukinya akan relatif
lebih mudah, dan kesempatanuntuk mendapatkan barang di sana yang akan sulit
ditemukan di tempat lain di Astel juga lebih tinggi. Mungkin itu adalah lokasi
yang optimal untuk mengumpulkan informasi dari setiap arah.
Sejujurnya, raja tidak ingin seorang Ahlisetingkat Suimei meninggalkan
negeri ini, tetapi selama itu mungkin, mustahil menghentikannya pergi. Bahkan
jika dia memiliki kekuatan untuk melakukannya, dia tidak akan ingin membatasi Suimei
dengan cara seperti itu.
“Begitu. Kemudian jika Kau memiliki kebutuhan apa pun, katakan saja padaku.
Selama itu adalah sesuatu yang bisa aku lakukan, aku akan memberimu semua yang
bisa aku berikan, meskipun tidak banyak, tapi hanya itu yang bisa aku tawarkan
kepadamu. “
Untuk memastikan dia bebas melakukan apa yang dia inginkan, raja menawarkan
Suimei dukungannya. Namun, Suimei menggelengkan kepalanya.
“Saya berterima kasih atas pertimbangan Anda. Tapi tolong jangan pedulikan
saya“
“Mengapa demikian? Kau akan menjelajah ke tanah yang tidak dikenal. Apakah kau
tidak membutuhkan semacam bantuan? “
Suimei adalah manusia dari dunia lain. Dia tidak terbiasa dengan budaya dan
kebiasaan di negeri ini. Dan dia akan sendirian. Sepertinya dia memerlukan
beberapa bantuan, tapi ...
“Saya akan baik-baik saja. Dari sini, karena tidak dapat bertahan hidup di
kastil, saya akan melarikan diri dengan egois. Dan tidak ada cara bagi Anda
bisa menunjukkan kelonggaran setelah aib semacam itu muncul, apalagi menghargai
perilaku semacam itu. Daripada saya, tolong pikirkan reputasimu sendiri, Yang
Mulia. “
“Namun...”
“Setelah keributan yang muncul terakhir kali dan saya menutup diri di kamar
saya, desas-desusnya semakin memburuk. Jika Anda mendukung saya atas kemauan
Anda sendiri, pasti akan ada dari mereka yang akan memuji kebaikan Anda, tetapi
sebagian besar orang akan mengutuk tindakan seperti itu. Itu akan sangat
merepotkan bagi Yang Mulia.”
Seperti yang Suimei katakan. Jika Suimei meninggalkan kastil, dengan
mempertimbangkan anggapan publik padanya sampai sekarang, semuanya akan
berjalan tepat seperti yang dia duga. Tidak ada keraguan lagi bahwa desas-desus
tentang Suimei melarikan diri akan menyebar. Dan jika diketahui bahwa raja
mendukungnya setelah itu, ketidak puasan publik akan meningkat. Mengapa raja
melakukannya sampaisebegitu murah hatinya kepada orang tak tahu terima kasih?
“Dan ... jika aku mengatakan bahwa aku akan melakukannya?”
“Saya bersyukur atas pertimbangan Anda, tetapi Anda sedang mengulang
pembicaraan kita.“
“Hmm ...”
Sang raja kehilangan kata-kata karena tiba-tibasedikit merasa diejek.
Suimei keras kepala. Dia tidak keberatan. Dan dia mengatakan pada raja untuk
tidak keberatan. Itu bisa dianggap kepercayaan yang tidak berdasar, tetapi dia
menunjukkan semangat yang tepat untuk mendukung klaim semacam itu.
apa yang sesungguhnya mata hitam yang diarahkan pada raja itu lihat?
Sesuatu yang jauh di luar. Tatapannya mengartikan seseorang yang akan menantang
kesulitan apa pun yang ada di jalan di depannya. Kepribadian yang tak terduga
untuk anak seusianya; itu jauh lebih berat daripada anak pada usia yang sama.
Lalu...
“Dalam menjalani kehidupan, seseorang akan selalu menemukan dinding yang
menghalangi perkembangan mereka yang harus mereka lewati. Tidak peduli seberapa
luas atau tinggi dinding itu, mereka yang dengan mudah melewati rintangan
seperti itu dikenal sebagai penyihir. Saya, Yakagi Suimei, salah satunya. Saya
melompati tembok yang dikenal sebagai misteri alam semesta. Dan begitu, Yang Mulia,
saya akan mengatakannya sekali lagi. Hanya dengan pertimbangan yang Anda
tunjukkan kepada saya sudah lebih dari cukup; Saya akan menerima semua itudengan
murah hati. “
Deklarasi Suimei serius, percaya diri, dan tidak meninggalkan ruang untuk
berdebat. Yang dia miliki hanyalah kekuatan, tetapi kekuatan seorang bocah yang
dengan sungguh-sungguh menerobos kebuntuan yang dikenal sebagai
ketidakmungkinan.
Pada akhirnya, dia benar-benar ‘Sesuatu’
yang lain. Pemuda ini pasti adalah tipe orang yang seharusnya tidak diseret ke
dalam pemanggilan pahlawan. Sang raja menahan nafasnya sambil menatapnya, tapi
Suimei kemudian mematahkan ekspresi kerasnya dan berbicara dengan nada mencela
diri sendiri.
“... Meskipun saya berkata seperti itu, itu benar-benar bukan kalimat untuk
pria yang menolak untuk bertarung karena takut untuk hidupnya sendiri katakan,
ya?”
“Itu tidak akan terbatas hanya untuk dirimu. Mereka yang ketakutan oleh
ancaman dari Raja Iblis, telah memaksakan segalanya pada anak-anak yang tidak
bersalah juga dapat dituduh melakukan hal yang sama. Dan juga termasuk diriku. “
Sungguh, siapa yang berhak mengatakan bahwa bualan Suimei itu berlebihan?
Hanya dua orang yang terlintas dalam pikiran: mereka yang benar-benar berangkat
untuk ambil bagian dalam penaklukan Raja Iblis sendiri. Mereka yang bersembunyi
dengan aman dan mempertaruhkan hidup mereka didepan yang lain tidak
berkeberatan untuk mengkritiknya. Suimei telah melemparkan segalanya untuk membuat
dirinya lebih baikdan berdiri melawan semua kesulitan yang akan menghadangnya.
Seberapa siapkah mereka untuk melemparkan penghinaan menghalangi pemuda ini
yang menerjang maju ke arah tujuan yang belum selesai? Seberapa banyak mereka
menahannya? Raja tidak memiliki cara untuk mencari tahu, tetapi itu pasti
merupakan pukulan serius. Teriakan yang dia lepaskan di ruangan ini pada hari
itu telah melukai hati raja.
Dan apa yang dirasakan raja untuknya sekarang adalah simpati sebanyak yang
lainnya. Meskipun mereka cukup jauh untuk menjadi orang tua dan anak, tidak
seperti Suimei tidak mengerti. Dan saat dia merasakan kesan aneh itu, Suimei melanjutkan
pembicaraan.
“Apakah ada hal lain yang ingin anda tanyakan pada saya?
“Jika kamu tidak keberatan, maka ..”
Menerima tawaran Suimei, raja mengutarakan beberapa pertanyaan lagi, dan bukan
hanya tentang penyihir. Tentang Suimei, tentang Reiji, tentang Mizuki, dan
bahkan tentang kebodohan sepele di antara ketiga teman tersebut.
Sebuah mantra telah dilepaskan sejak raja dan Suimei mulai berbicara.Ketika percakapan tiba-tiba menjadi tenang, Suimei tiba-tiba mengubah topik pembicaraan.
“Apakah tidak apa-apa bagiku untuk menanyakan sesuatu
yang keci ljuga?” (Suimei)
“Ada apa ?” (Almadious)
Ketika raja
menanyakanitu, Suimeimengalihkanpandangannyakesamping.
“Tidak, bukan Yang
Mulia.”(Suimei)
“Maksudmu ... aku?”
(Felmenia)
“Benar,dirimu.Kalau tidak salah,
pada saat itu kau mengatakan bahwa kau tidak bermaksud membunuhku, bukan?“(Suimei)
Kapan mereka membicarakannya? Raja
tidak sadar, tetapi Felmenia sepertinya tahu.
“Y-Ya,
dan itu benar. Aku bersumpah kepada Dewi Alshuna.“ (Felmenia)
Karena Felmenia bersedia bersumpah pada dewanya,
Suimei tidak mau bertanya lagi. Dia hanya mengangguk pada dirinya sendiri.
“Aku sedikit penasaran ketika kau mengatakan itu, lho. Setelah itu, aku melakukan sedikit penyelidikan, tetapi akhirnya aku tersandung sesuatu
yang bahkan lebih menarik.”(Suimei)
“Sesuatu yang menarik?”
(Felmenia)
“Ya.Ini juga tidak terkait dengan dirimu
— sebenarnya, kau lebih seperti korban. Bagaimana dengan itu? Mau ikut denganku dan melihatnya? “(Suimei)
Dengan senyum seorang penjahat
yang baru saja mengarang trik jahat, Suimei mulai menjelaska nmasalah yang
telah dia selidiki secara mendalam.
Translator : Haruyuki Totsuka (Haruto :p)
Editor : Ryuuya Haruyuki (Ryuuki)
<< Sebelumnya | Daftar Chapter | Selanjutnya>>
Izin baca min.
ReplyDeleteTl novel ini masi lanjut kan min?
Masih, dan translatornya lagi ngerjain chap selanjutnya
ReplyDelete