Shirokuma Translation,Newbie Fan Translation

Terbaru

Thursday, May 31, 2018

Isekai Mahou Chapter 3 Part 2

Chapter 3 Part 2:Orang yang mencari Misteri

Beberapa hari setelah insiden di White Wall Garden. Raja Astel, Almadious Root Astel telah memanggil Felmenia Stingray ke ruang tahtanya. Tujuan dari panggilan tersebut tentu saja untuk mendengarmengenai perkembangan pengajaran pahlawan Reiji dalam sihir langsung dari mulut gurunya.


Raja telah meminta beberapa orang lain melakukan hal yang sama, namun semua yang dia dengar adalah kata-kata pujian abstrak seperti 'segudang bakat’,‘jenius sihir’ dan ‘yang terhebat di dunia’. Bagian-bagian pentingnya sudah dipoles, dan singkatnya, semua yang Raja tahu tentang kemampuan sihir Reiji adalah bahwa dia berbakat. Karena raja memiliki tanggung jawab untuk mengirimnya pergi, ia ingin tahu lebih banyak detail yang mendalam.

Jadi, Raja meminta Felmenia untuk melaporkan sebagai guru dari pahlawan Reiji. Jubah putih bersihnya dengan tenang berkibar di belakangnya saat dia berlutut di hadapan Raja, dan dengan penuh perhatian melaporkan tentang kemajuan Reiji dan Mizuki. Menurutnya, pahlawan Reiji memiliki bakat sihir yang luar biasa. Kapasitas mananya sepuluh kali lebih besar dari para Court Mage(Penyihir Istana). Kontrol yang berkaitan dengan teknik dan mana masih memiliki kekurangan, namun kecepatannyadalam memahami sihir tidaklah normal. Meskipun tidak dalam tingkat yang sama dengan Reiji, tampaknya Mizuki Anou juga memiliki kekuatan yang cukup. Kemampuannya untuk memahami dan mengkonseptualisasikan sihir tidak memiliki batas,dan dia sering membuatteman latihannya bertanya-tanya bagaimana dia bisa sampai pada gagasan seperti itu. Sampai pada titik di mana disesalkan bahwa dia juga tidak menerima perlindungan ilahi dari pemanggilan pahlawan.

“- itu saja, Yang Mulia. Reiji-dono serta kemampuan Mizuki-dono untuk mempelajari sihir dengan sangat cepat. Suatu hari mereka pasti akan menjadi penyihir yang sebanding dengan penyihir hebat di seluruh dunia. “ (Felmenia)

Felmenia mengakhiri laporannya dengan tambahan pelengkap. Tiba-tiba sang Raja menanyainya dengan sedikit bercanda.

“Apakah mereka akan mengunggulimu?” (Almadious)
“Dengan kekuatan Reiji-dono, itu mungkin saja.”(Felmenia)
“Jadi begitu. Itu benar-benar meyakinkan. Jika Reiji-dono memiliki bakat dengan sihir yang menakjubkan, maka kekhawatiranku mungkin hanya sesuatu yang tidak perlu. “(Almadious)
“Saya tentu berharap demikian, Yang Mulia. Saya juga terkejut. Mereka baru diperkenalkan dengan sihir selama dua minggu, dan sudah setara dengan penyihir tingkat menengah hanya menunjukkan bahwa Reiji-dono benar-benar orang yang cocok dan dipilih untuk menjadi pahlawan. Jika Anda mengizinkan saya mengatakan ini sebagai seorang Penyihir, jujur saja saya merasa sedikit cemburu. “(Felmenia)

Felmenia berbicara dengan tenang. Sang Raja tidak dapat dengan jelas melihat wajahnya saat dia berlutut di hadapannya, namun dia bisa menebak bahwa kecemburuannya terlihat di wajahnya. Itu wajar saja. Dari apa yang dia dengar, pahlawan Reiji telah belajar sihir darinya pada tingkat yang benar-benar “luar biasa”, seakan menolak usaha Felmenia selama bertahun-tahun.

“Tentu saja begitu. Namun, jika dia tidak memiliki kekuatan sebesar itu ... “(Almadious)
“Seperti yang Yang Mulia katakan, dia tidak akan bisa mengalahkan Raja Iblis.”(Felmenia)
“Benar.”(Almadious)

Sang Raja mengangguk pada pendapat Felmenia yang cocok dengannya. Setelah mendengar semua yang dia inginkan tentang pahlawan, dia menggantungkan harapannya pada upaya dan kerja keras Felmenia untuk terus melatihnya.

“Court Mage Felmenia Stingray. Aku telah menerima laporanmu. Masih tersisa tiga hari lagi sampai Reiji-dono berangkat. Sampai saat itu, bekerja keraslah dan pinjamkan dia kekuatanmu. “(Almadious)
“Seperti yang andainginkan, Yang Mulia. Kemudian, dengan ini saya mohonundur diri ... “(Felmenia)

Felmenia dengan hormat menerima perintah Raja dan bersiap-siap untuk pergi. Namun Raja belum memberikan persetujuannya untuk pergi. Urusannya dengan Felmenia belum selesai, dan Raja menghentikannya.

“―Felmenia. Aku memiliki hal lain yang ingin kutanyakan kepadamu. “ (Almadious)
“Eh ...? T-Tentu, Yang Mulia. “(Felmenia)
“Pemuda itu,... ini tentang teman baik Reiji-dono, Suimei-dono.”(Almadious)

Raja ingin berbicara mengenai Suimei Yakagi. Sejak laporan Felmenia sebelumnya tentang dia, sang raja mengkhawatirkan Suimei hampir sama seperti dia mengkhawatirkan pahlawan Reiji. Khususnya dia prihatin tentang potensi bentrokan antara Suimei dan Felmenia, dan dia ingin tahu apakah ada sesuatu yang terjadi dalam beberapa hari sejak mereka membicarakan masalah itu.

“S-Suimei-dono, Yang Mulia ...?” (Felmenia)

Felmenia membuat ekspresi bingung pada topik yang jauh melampaui harapannya. Suaranya sedikit pecah, tetapi meskipun demikian, sang raja menekannya.

“Benar. Setelah terakhir kitamemberbicarakannya, gerakan seperti apa yang telah dilakukan pria muda itu? Kau terus mengawasi, bukan? “(Almadious)
“M-mengenai itu ... Um.” (Felmenia)
“Felmenia?”(Almadious)

Dia menghindari tatapan raja untuk beberapa alasan, dan ragu-ragu untuk berbicara seolah-olah itu adalah sesuatu yang sulit untuk dibicarakan. Berbeda sekali dengan laporannya tentang sang pahlawan, sepertinya dia benar-benar kehilangan ketenangannya.
Sepertinya dia telah melakukan sesuatu. kalau tidak, dia akan berbicara dengan keras dan penuh martabat seperti biasa. Meskipun cukup muda, tidak peduli situasi dan tidak peduli lawannya, dia tidak pernah kehilangan ketenangannya. Itu semua berbeda sekarang.

“Ah uh...” (Felmenia)
“Ada apa ? mungkinkah sesuatu telah terjadi? “(Almadious)
“Tidak, itu, umm ...” (Felmenia)

Bahkan ketika Raja bertanya untuk kedua kalinya, Felmenia hanya bisa menjawab dengan menghindar. Ketika raja melihat lebih dekat, dia bisa melihat bahwa Felmenia berkeringat sedikit. Raja kemudian bertanya padanya untuk ketiga kalinya, kali ini dengan nada yang tegas.

“Jawab aku, Felmenia. Jika kau tetap diam maka diskusi ini tidak akan begerak maju.Ceritakan semua yang telah terjadi dan semua yang telah kau saksikan. Jangan menyembunyikan apa pun. “(Almadious)

Namun Felmenia tetap tidak menjawab. Sebagai gantinya, dia membungkuk begitu dalam sehingga dia tampak menempelkan dahinya di lantai.

“Y-Yang Mulia! Tolong, hamba mohon padamu! Sehubungan dengan hal ini, tolong ijinkan hamba diam! “(Felmenia)
“Apakah kau mengatakan kalau kau tidak akan berbicara?” (Almadious)
“... benar, Paduka. Meskipun itu bodoh bagi saya, itu seperti yang anda katakan. “(Felmenia)
“Mengapa?” (Almadious)
“Jawaban yang Yang Mulia cari adalah keadaan yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh kurangnya kebajikan saya. Saya tidak bisa membicarakannya ...” (Felmenia)
“Hmm ...”(Almadious)

Melihat Felmenia terus berperilaku tidak seperti dirinya, raja secara tidak sengaja mengerang. Dia bersujud, menolak untuk berbicara tentang masalah ini. Dia luar biasa keras kepala.
Pertanyaannya adalah mengapa dia berusaha keras untuk menyembunyikan apa yang telah terjadi, tetapi jawabannya cukup jelas. Setelah diberitahu untuk tidak melakukan sesuatu, wajar kalau dia enggan untuk mengakuinya jika dia menolak perintah itu. Bahkan jika dia mencoba untuk mengatasi masalah itu, satu kata yang salah mungkin akan mengungkapkannya, dan kemudian dia akan dihukum karena menentang Raja.
Lalu apakah keheningan ini semacam pertahanan diri terhadap hukuman itu? Jika itu masalahnya, dia sudah menyerahkan diri.

“... Aku sudah bilang padamu bahwa kau tidak boleh bertindak, bukan, Felmenia? Dan sepertinya kau telah melakukan sesuatu pada Suimei-dono. Apakah aku salah?” (Almadious)

Sang Raja telah mengangkat suaranya. Seakan dia adalah hewan kecil yang ditemukan oleh musuh alaminya, Felmenia melompat kaget saat masih bersujud. Sepertinya dia takut terhadap hukuman yang akan diberikan Raja di sini. Felmenia memiliki pengetahuan yang luar biasa, tetapi menilaidari ketidakmampuanya untuk memprediksi kejadiantiba-tiba ini sungguh tidak terduga dan juga mengecewakan,namun tidak peduli seberapa gemetar tubuhnya, tanggung jawab adalah tanggung jawab. Tetapi sebelum itu, Raja benar-benar perlu tahu apa yang sedang terjadi, dan itu berarti mendapatkan rincian darinya.

“Bicaralah. Sebelum aku menurunkan hukuman padamu, aku akan mendengar semua yang terjadi. Kita tidak bisa memulainya sampai kau bicara. “(Almadious)
“... T-Tolong Yang Mulia. Saya mohon pada Anda ... saya mohon belas kasihan anda. “(Felmenia)
“Jangan keras kepala. Aku sudah menduga kau akan menentang perintahku. Menyerahlah dan katakan semuanya. “(Almadious)
“Y-Yang Mulia ...” (Felmenia)
“Aku tidak akan mendengar alasan lagi, Felmenia ...?” (Almadious)

Ketika dia melihat lebih dekat, raja melihat bahwa wanita muda yang bermartabat ini menangis dari sudut matanya. Sudah berapa lama sejak terakhir kali Raja melihatnya menangis? Itu pasti ketika dia masih kecil, malam dia mengunjungi kastil untuk pertama kalinya untuk pesta malam dan terpisah dari orang tuanya, Countess dan Earl Stingray. Ini yang paling membingungkan.

“... Kenapa kau tidak berbicara?” (Almadious)
“...”(Felmenia)

Felmenia tidak menjawab. Yang dia lakukan hanya menundukkan kepalanya. Ketika dalam keheningan ini, Raja Almadious menemukan sebuah pemikiran tertentu. Kenapa dia tidak bicara? Mengapa dia begitu keras kepala dalam hal ini? Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu tidak datang kepada Raja, tetapi dia akhirnya memikirkan sebuah rencana dan mengubah garis pertanyaannya..

“... Felmenia. Mulai dari sini Aku akan mengajukan pertanyaan. “(Almadious)
“Tapi Yang Mulia ...” (Felmenia)
“Dengarkan aku Felmenia. jika jawaban dari pertanyaanku adalah benar, maka tetaplah diam seperti responmu sekarang. Dan jika salah, maka gelengkan kepalamu. Paham ? “(Almadious)

Atas perintah Raja, Felmenia tidak menolak dan tetap diam. Kemudian Raja mulai mengajukan pertanyaan demi pertanyaan.

“Dalam beberapa hari terakhir, apakah kau melakukan semacam tindakan terhadap Suimei-dono?” (Almadious)
“...”(Felmenia)

Diam. Jadi, tepat sasaran. Namun ini masih dalam prediksi Raja.

“apakah itu peringatan lisan?” (Almadious)

Kali ini Felmenia menggelengkan kepalanya. Kemudian...

“Apakah kau menggunakan kekerasan?” (Almadious)
“...”(Felmenia)

Sebuah kebenaran lainnya. Meskipun itu mungkin tidak lebih dari menakut-nakutipemuda itu sebagai hukuman. Felmenia seharusnya tahu benar untuk tidak melakukan lebih dari itu. Dia tidak berpikir itu mungkin, tetapi dia masih harus bertanya....

“Pada saat itu, apakah kau melukai Suimei-dono?” (Almadious)

Raja khawatir bahwa dia telah memilih kata-kata yang sedikit terlalu kasar, tapi..
Felmenia dengan gigih menggelengkan kepalanya, dengan itu satu lagi pertanyan muncul di benak sang Raja.

“... Tunggu. Apakah kau berniat untuk melukai dia? “(Almadious)
“...”(Felmenia)

Sebagai tanggapan atas respon diam dari Felmenia, sang raja juga tertegun dalam diam untuk sementara waktu. Ini terlalu mengejutkan. Bukan fakta bahwa Felmenia benar-benar menggunakan kekerasan, tetapi bahwa dia, meskipun dianggap sebagai penyihir paling terkenal di seluruh negeri, telah gagal melukai Suimei saat dia ingin melakukannya. Itulah bagian yang mengejutkannya. Apa artinya itu? Apakah anak laki-laki yang tidak diberi Divine Protection dari ritual pemanggilan pahlawan, seorang Penyihir yang tidak memiliki kekuatan yang diberikan kepadanya oleh Dewi atau Elemen, benar-benar berjalan tanpa cedera setelah pertarungan melawan dengan White Flame?
Sambil mendengarkan suara menelannya sendiri, sang raja memutuskan dirinya dan mengajukan satu pertanyaan lagi.

“... kalau begitu, biarkan aku menanyakan ini padamu. Felmenia, apa kau dikalahkan? (Almadious)
“...”(Felmenia)

Diam, karena itu sebuah kebenaran. Tidak ada yang perlu diragukan lagi. Felmenia telah bertindak sendiri, melanggar perintah Raja untuk tidak menyerang Suimei. Dan sebagai hasilnya,dia menerima kekalahan yang tragis.

“... Dan pada saat itu, Suimei-dono telahmengetahui titik lemahmu. Karena itu, kau tidak dapat mengatakan apapun apa pun kepadaku. Apakah itu benar?” (Almadious)
“...”(Felmenia)

Dia benar. Seperti yang diharapkan, Felmenia tidak dapat berbicara dengan bebas mengenai hal ini karena semacam kelemahan, terlepas dari fakta bahwa orang yang bersangkutan (Suimei) tidak dapat melihat atau mendengar saat ini. Raja merasa ragu, mengapa dia begitu menghormati pengaturan yang dia miliki dengan Suimei, tapi ...
Felmenia, dan juga orang yang membuat gadis itu membungkuk rendah, Suimei, keduanya adalah orang yang berjalan di jalan sihir yang gelap nan berliku. Bagi raja yang hanya mencoba-coba Magic Art, sulit baginya untuk memahami perjanjian macam apa yang mereka berdua lakukan.

“... hiks.. hiks..... Yang Mulia. Saya mohon maaf sedalam-dalamnya ... Selain mengabaikan perintah Anda, saya menjadi tidak setia hanya untuk melindungi dirikusendiri. Saya, Felmenia Stingray akan menerima... hukuman apa pun yang anda anggap set-,,, setimpal ... “(Felmenia)
“Tidak apa-apa. Kau telah menerima hukumanmu dari Suimei-dono, bukan ?tidak ada gunanya mencambuk mayat*. Aku tidak punya hukuman yang dapat kuberikan padamu. “(Almadious)
“Yang Mulia ...” (Felmenia)
TN :     Maksudnya, kalo Raja tetep nurunin hukuman buat Felmenia, kayak ngasih hukuman
cambuk buat orang yang udah dihukum mati, gak guna.

Menyesali kesalahannya, air mata Felmenia mengalir dengan bebas dan dia menjadi sangat putus asa. Baginya sampai memiliki semangat rendah seperti itu mungkin karena perjuangannya melawan Suimei telah menghancurkannya. Dalam hal ini, raja dapat melihat bahwa dia sudah mendapatkan hukuman yang setimpal. Jika situasinya membuat dia begitu rendah hati, kesombongan dan harga dirinya sepertinya tidak lagi menjadi masalah, dan sejujurnya itu melegakan bagi Raja. Tapi itu bukan kabar baik. Satu kekhawatiran cepat menggantikan yang lain.

“... Felmenia. Aku tidak dapat meninggalkan masalah ini begitu saja. Setelah ini, aku berpikir untuk memanggil Suimei-dono ke ruang pertemuan. “(Almadious)
“Yang Mulia, memanggil Suimei-dono kemari ... tapi, kenapa ...?”(Felmenia)

Saat Felmenia mengangkat kepalanya dengan bingung, sang raja menjawabnya tanpa menahan apapun.

“Bukankah sudah jelas? Karenaaku tidak bisa bertanya padamu, aku harus bertanya pada Suimei-dono. Selain itu, ada masalah mengenai pemanggilan dan juga kelemahanmu. Aku harus menghilangkan perselisihan potensial antara orang itu dan kita.”(Almadious)
I-Itu tidak akan bisa, Yang Mulia! Suimei-dono bukan orang setengah hati seperti itu --- Ah, gu, AAAAAAAAAA !? “(Felmenia)

Ketika Felmenia mencoba untuk menolak, diaanehnya begitu menderita.Tiba-tiba, tepat di tengah-tengah kalimatnya, sebuah jeritan keluar dari mulutnya dan dia di cengkeram rasa sakit yang luar biasa di dadanya.

“Felmenia !? Apa yang terjadi!? Felmenia! “(Almadious)

Sang Raja secara reflek berdiri dari tahtanya melihat kejadian tiba-tiba itu. Kondisi Felmenia begitu mengkhawatirkan. Tapi rasa sakit yang membuat dia menggeliat di tanah sepertinya tidak bertahan lama.Dalam beberapa saat, jeritannya berhenti dan dia memperbaiki posturnya.

“Haa, haa ... saya minta maaf karena telah menunjukkan penampilan yang memalukan seperti ini, ....khu.”(Felmenia)
“Sebenarnya ada masalah apa? Mungkinkah itu semacam penyakit? “(Almadious)
Bukan...”(Felmenia)

Dia menyangkal hal itu, tetapi raja tahu ini bukan kebetulan. Keringat dingin mengalir deras di wajahnya yang cantik dan bijaksana. Dia pucat seperti mayat. Itu wajarjika menganggap penyebabnya adalah penyakit, tetapi raja tidak pernah mendengar kalau Felmenia mengidap suatu penyakit.
Raja meninjau kembali apa yang barusan terjadi. Beberapa saat yang lalu, Felmenia berada di lantai memegangi dadanya, tampaknya di jantungnya. Dan dia menderita rasa sakit ini begitu tiba-tiba. Mengetahui ide raja, dia mulai mengatakan sesuatu tentang Suimei, bocah laki-laki yang dia tolak untuk dibahas apapun topiknya. Beberapa saat setelah menyebutkan namanya, dia mulai berteriak. Mengikuti logika itu ...

“Mungkinkahrasa sakit barusan adalah kelemahanmu ...?(Almadious)
“...”(Felmenia)

“Apakah itu sihir?”(Almadious)
“...”(Felmenia)

Felmenia tidak akan menjawab. Tidak, karena kelemahannya, sepertinya dia tidak bisa menjawab. Sang raja hanya bisa melihat wajahnya yang tertunduk, tetapi itu adalah pusaran perasaan pahit. Itu adalah bagian dari penghukuman diri dan penyesalan sebagian. Melihatnya dalam keadaan itu, raja tidak perlu bertanya lagi padanya.

Aku mengerti. Felmenia. Kau bisamenyerahkan sisanya padaku.“(Almadious)
“Yang Mulia?”(Felmenia)
“Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku akan memanggil Suimei-dono kemari.”(Almadious)
“T-Tapi!”(Felmenia)
“Tidak apa-apa. Akuakan mengambil semua tanggung jawab. Kau akan-”(Almadious)

Dan dari sana, Raja Almadious mengirim utusan untuk mengundang penyihir yang telah mengutuk salah satu penyihirnya.

* * *

Malam telah larutsaat raja mengakhiri urusannya dengan Felmenia. Dia duduk di ruang pertemuankastil Camellia, dan akhirnya disambut oleh suara pintu terbuka. Orang yang masuk tidak lain adalah Suimei Yakagi. Dia adalah teman baik Reiji, dan menurut Felmenia, seorang penyihir dari dunia lain.
Pada pandangan pertama, pemuda ini terlihat sangat polos. Dia membungkuk di pintu, dan kemudian mendekati raja dengan gaya berjalan yang tidak terburu-buru. Suasana di sekelilingnya sama seperti saat pertama kali dia mengunjungi ruang pertemuan, tetapi kali ini pakaiannya berbeda. Pakaian monokrom barunya memberinya kesan lebih baik. Mungkin karena dia tidak terbiasa dengan situasi seperti itu, Suimei berlutut di hadapan raja dengan cara yang agak canggung.

“Atas permintaan pembawa pesan anda, saya datang untuk menghadap Yang Mulia.”(Suimei)
“Aku harus minta maaf karena memanggilmu sampai larut malam. Maafkan aku karena mengatakannya setelah kau sudah begitu sopan, tetapi hari ini hanya kita berdua di sini. Harap santai saja. “(Almadious)
“...”(Suimei)
“Apakah kau tidak keberatan, Suimei-dono?”(Almadious)
“...Ya, yang Mulia.”(Suimei)
Setelah jeda yang panjang, Suimei menyetujui dan mengangkat wajahnya. Ekspresinya masih sedikit kaku. Melihat dia seperti itu, raja menunda untuk melanjutkan ke topik utama dan bertanya tentang pakaiannya sebagai gantinya.

Akubelum pernah melihat pakaian itu. Apa itu?”(Almadious)
“Ini adalah pakaian dari dunia lain yang saya bawa. Itu ada di tas yang saya miliki bersama saya, salah satu dari sedikit barang pribadi yang saya dapat bawa ke dunia ini. “(Suimei)
“Ini memberikan kesan lebih baikjauh di atas pakaian yang biasanya dipakai oleh Hero-dono dan dirimu sendiri.”(Almadious)
“Di dunia kami, pakaian ini akan dianggap pakaian formal. Pakaian-pakaian seperti inilah yang paling cocok untuk acara semacam ini. “(Suimei)

Mendengar kata-kata Suimei, raja mengalihkan pandangannya ke pakaian Suimei lagi. Kain hitam itu tidak memiliki kerutan sama sekali. Sepotong kain yang dilekatkan di lehernya yang menggantung seperti pedang dengan kemeja putih yang dikenakannya di bawahnya memberikan kesan kontras yang bagus. Dan dipasangkan bersama dengan celana panjang hitam yang dikenakannya, satu set pakaian yang memiliki kesan kesempurnaan yang tak terlukiskan.

Jadi begitu. Itu sangat cocok untukmu.“(Almadious)
“Terima kasih banyak.”(Suimei)

Saat Suimei menanggapi, meskipun masih berlutut, dia dengan sigap merapikan mantelnya, meluruskan lengan bajunya, dan memperbaiki posturnya. Dalam waktu yang singkat itu, tampaknya kecanggungan telah lenyap. Tapi Suimei tiba-tiba menundukkan kepalanya ketika dia mengingat sesuatu.

“Meskipun agak terlambat, Yang Mulia, saya minta maaf karena bertindak keterlaluan beberapa hari yang lalu.”(Suimei)

Suimei dengan rendah hati meminta maaf atas apa yang telah terjadi pada hari mereka bertemu. Ketika Suimei mendengar langsung dari mulut raja bahwa dia tidak dapat kembali ke rumah, meskipun itu adalah reaksi yang benar-benar alami, Suimei benar-benar kehilangan ketenangannya sendiri.
Saat dia mendengar kata-kata itu, dia dengan kasar berdiri dan mulai berteriak. “Jangan bercanda. Aku tidak percaya itu. Jika kau tidak dapat mengembalikan kami, maka kauseharusnya tidak memanggil kami.”Semacam itu. Dia benar-benar lancang pada raja. Perilakunya yang kurang ajar telah menyinggung perasaan dan membuat marah bangsawan yang menyaksikannya, tetapi begitulah situasinya. Dengan mediasi raja, semuanya menjadi tenang sejak itu, tetapi Raja tidak pernah berpikir bahwa dia akan menerima permintaan maaf setelah kejadian itu.

... Ah, ya, itu. Tidak apa-apa. Perasaanmu memang beralasan. Setelah secara sewenang-wenang memanggil kalian bertiga ke dunia ini, kami memperburuk keadaan dan mengatakan bahwa kalian tidak dapat kembali. Sungguh, tidak ada alasan bagimuuntuk meminta maaf. aku ingin kau mengangkat kepala. “(Almadious)
“Baiklah...”(Suimei)

Saat raja dengan terang-terangan menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran yang dilakukan atas ledakan amarahnya, Suimei denganterpaksa dan sekali lagi mengangkat kepalanya. Dari ekspresinya, raja bisa melihat bahwa terlepas dari siapa yang bersalah selama keributan pada hari itu, Suimei khawatir tentang hal itu. Masih ada rasa canggung tentangnya. Tetapi dengan itu keluar dari topik, Suimei memotong langsung ke masalah inti.

Anda bilang ada sesuatu yang ingin anda diskusikan dengan saya, Yang Mulia?”(Suimei)
“Memang. Ada sesuatu yang harus aku ketahui, Suimei-dono. “(Almadious)
“... Yang Mulia?”(Suimei)

Apa yang didengar raja sekarang adalah suara yang bermasalah. Apakah pandangan sekilas dari wajah yang nampak bingung dan mengerutkan alis iniadalahsosok pria muda ini yang sebenarnya?

“Ini tentang Felmenia, Suimei-dono. Ada sesuatu yang ingin Aku dengar darimu.”(Almadious)
“Felmenia-san, kan ...? Jika saya ingat dengan benar, saya telah mendengar dia adalah orang yang telah mengajari Reiji dan Mizuki dalam hal sihir. Tapi ada apa dengan dia, Yang Mulia? “(Suimei)
“Dia telah memberitahuku sebelumnya bahwa dia telah melihatmu keluar dari kamarmu dan berkeliaran di sekitar kastil.”(Almadious)

Karena Suimei tanpa malu-malu mengklaim bahwa Felmenia adalah seseorang yang baru saja dikenalnya, raja menghadapkannya dengan apa yang raja dengar tentang perilakunya. Suimei lalu tersenyum dengan ekspresi lemah dan pahit seperti dia agak malu.

“Ah, ahaha ... saya mendapat kesan bahwa saya bebas untuk melihat-lihat bagian dalam kastil, jadi saya berjalan-jalan untuk menyibukkan diri. Apakah saya menyebabkan gangguan? “(Suimei)
“Tidak, itu tidak masalah. Lagi pula, itu adalah niatkukau seharusnya bisa melakukan itu. Kau tidak melakukan pelanggaran dalam hal itu.“(Almadious)
“Lalu ada hal lain, Yang Mulia?”(Suimei)
“Kamu tidak tahu?.”(Almadious)
“...?”(Suimei)

Suimei memasang ekspresi bingung untuk menyembunyikan pikirannya. Raja telah mengangkat topic mengenai Felmenia, tetapi Suimei tidak mengatakan apa-apa. Kenyataannya, dia berpura-pura bodoh karena dia tahu apa yang sebenarnya diinginkan raja.
Di sisi lain, ini adalah akibat dari ketegangan di antara mereka dari awalmereka bertemu untuk pertama kalinya. Di Summon’ mungkin cukup untuk membuat orang takut. Jika Suimei ada di posisi Raja, dia hanya bisa membayangkan bahwa dia akan mengambil beberapa langkah sendiri. Secara khusus, menggunakan kekuatan sebagai ancaman. Sang raja tidak memiliki cara untuk mengendalikan seorang Penyihir yang bisa mengalahkan Felmenia. Itu sangat sederhana.
Namun, bagi Suimei untuk menjadi begitu kuat dan tidak bertindak selama ini, ia tampaknya secara implisit mengatakan kepada raja bahwa ia ingin mengakhiri hal-hal ini secara damai dengan semua orang yang berpura-pura bahwa mereka tidak lebih bijaksana.“Jika kamu tetap diam, aku tidak akan melakukan apa-apa, jadi jangan sentuh itu.”semacam itu.Raja tahu sarang lebah itu berpotensi dicongkel, tetapi dia harus sampai ke inti masalah.

“Apa tepatnya yang telah kau lakukan pada Felmenia?”(Almadious)
Saya tidak mengerti, Yang Mulia.”(Suimei)
“Suimei-dono, tidak mungkin kau tidak tahu apa yang aku bicarakan, bukan? Bicaralah dengan Juju— “(Almadious)

Dan saat itu, saat dia mencoba untuk mengatakan lebih banyak, teror dan merinding merayap ke punggung Almadious. Ekspresi seperti apa yang bocah ini sembunyikan di bawah rambut yang menutupi wajahnya? Melalui celah kecil pada poni Suimei, raja bisa melihat cahaya merah tua. Ini memberikan kesan rasa takut yang tak terlukiskan dalam dirinya. Lalu...

“Dengan segala hormat, Yang Mulia, apakah Anda yakin ingin mengajukan pertanyaan itu?” (Suimei)

Almadious merasa seperti kehilangan suaranya. Sepeti suaranya telah dicuri. Suimei memotong kata-kata raja dengan nada tajam yang membuatnya tampak seperti orang yang sama sekali berbeda. Sebagai ujian kecil atas keputusan raja, Suimei telah membungkamnya sejenak dan menarik napasnya. Namun...

“... S-Suimei-dono. Ya, Aku ingin mendapat jawaban. “ (Almadious)

Melihat bahwa raja masih akan berbicara tentang hal itu setelah ujian kecil itu, Suimei berhenti berlutut dan tiba-tiba berdiri. Dia kemudian mengayunkan lengannya ke belakang, dan sebuah mantel muncul di pundaknya dengan berkibar entah dari mana. Raja tidak tahu apa yang telah dia lakukan, tetapi, jika dia harus menebak, itu mungkin sihir. Itu adalah sihir yang Suimei gunakan, yang tidak bias dimengerti oleh para penyihir di dunia ini.
Adapun Suimei sendiri, tidak ada tanda-tanda kecanggungan dan kekakuan seperti sebelumnya. Tatapan lembutnya telah berubah tajam, dan matanya masih hidup dengan cahaya merah tua yang bisa menembus kegelapan. Ekspresinya diwarnai dengan kebanggaan yang telah dilihat raja dari penyihir berkali-kali sebelumnya.
Jika ada para hadirin yang dulu ada di ruangan itu, orang-orang akan berbisik tentang kesombongan Suimei lagi. Tapi kali ini tidak ada yang berkomentar tentang perilakunya. Sementara raja terpikat melihat sikap layaknya penyihir dari Suimei untuk pertama kalinya, Suimei berbicara seolah menghela nafas.

“...Ya ampun. aku belum mendengar apa-apa tentang wanita yang termakan kutukan itu, jadi bagaimana Anda tahu itu? “(Suimei)
“Sudah kuduga, kau ...”(Almadious)
“Ya, persis seperti yang Anda duga. Ketika pertama kali aku dipanggil ke sini, wanita itu tahu kalau aku adalah seorang penyihir, dan entah karena berbagai alasan atau yang lain, dia menutup mulutnya dengan bentuk yang agak seperti itu. Tetapi melihat bagaimana dia tidak dapat membicarakannya sekarang, bagaimana mungkin Yang Mulia begitu tahu tentang apa yang telah saya lakukan? “(Suimei)
“Aku bertanya kepadanya tentang hal itu. Jika dia tidak bisa berbicara tentang itu, Aku memberitahunya untuk tetap diam. “(Almadious)

Setelah raja menjelaskan secara singkat apa yang telah terjadi, Suimei berbicara dengan tenang seolah-olah dia telah mencapai semacam pemahaman.

“Jadi begitu. Aku tidak menyadari itu. Tentu saja perjanjian yang mengikat wanita itu hanya melarangnya untuk berbicara. “(Suimei)

Kontras dengan suaranya yang lembut ketika Suimei mengingat perjanjian itu, dia melirik tajam ke arah raja.

“Namun, mengapa Anda memanggilku kemari ? aku adalah pria yang memegang kehidupan wanita itu di tanganku. Jika Anda memahami hal itu, aku percaya bahwa Anda sepenuhnya memahami bahaya memanggilku tanpa kehadiran satupun pengawal. “(Suimei)

Dia benar. Raja mengerti betapa berbahayanya memanggil Suimei kemari secara pribadi. Namun, meski tahu betul betapa berbahayanya itu, dia memanggilnya tanpa mempersiapkan semacam tindakan balasan. Pertanyaan Suimei memang wajar. Namun, raja punya alasannya.

“ Tentu saja aku juga mengkhawatirkannya. Namun, baik kau dan pahlawan adalah tamu yang Aku panggil ke dunia ini. Tidak peduli apa yang terjadi, itu tetap tidak berubah. Memaksakan masalah kami kepada kalian, penduduk dari dunia yang berbeda dengan serangkaian prinsip yang berbeda adalah dosaku, dan aku akan menerima itu semua. “(Almadious)

Itu sebabnya raja menolak untuk memamerkan taringnya terhadap mereka, apa pun alasannya. Saat dia melakukan itu, dia akan menjadi sesuatu yang tidak lebih dari binatang yang menyembunyikan sifat sejatinya di balik topeng kebaikan. Itu adalah tindakan yang keterlaluan jika hanya untuk kenyamanannya sendiri. Seolah-olah mencermati dengan saksama apa yang dikatakan raja, Suimei tetap diam.

“...”(Suimei)
“Suimei-dono. Setelah memanggilmu ke tempat yang tidak dikenal ini dan menutup mataku terhadap kesalahan bawahanku, ini adalah hal yang lancang bagiku untuk bertanya lebih banyak kepadamu, tapi bisakah kau berbicara tentang hal itu kepadaku? “(Almadious)
“Mengapa Anda sangat ingin mendengarnya? Bahkan jika aku tidak mengatakan apa-apa, itu tidak akan menyakiti Yang Mulia, kan? “(Suimei)
“Itu mungkin benar. Tapi jika aku memalingkan muka dan dia kehilangan nyawanya karena suatu kebetulan, penyesalanku tak akan ada habisnya”(Almadious)
“Bahkan wanita yang sombong seperti itu? “(Suimei)
“Itu benar. Dia adalah pengikutku, dan aku harus melindunginya. “(Almadious)

Suimei menghela nafas sebelum menjawab.

“Selama dia tidak bicara, tidak ada ancaman pada hidupnya. Itu mutlak. aku juga tidak ingin merenggut nyawa orang lain dengan sia-sia. Itu harusnya menyimpulkan pembicaraan kita, kan? “(Suimei)
“Tidak, belum.”(Almadious)
“Aku tidak percaya ada hal lain yang bisa kita bicarakan, bukan?”(Suimei)

Suimei bertanya pada raja dengan ekspresi yang meragukan. Tetapi bahkan jika masalah mereka yang sebenarnya telah diselesaikan, raja masih memiliki hal-hal yang ingin dia pelajari.

“Suimei-dono, aku tidak tahu apa-apa tentang dirimu. Sebagai orang yang bertanggung jawab memanggilmu kemari, aku ingin belajar. Aku ingin mendengar siapa dirimu sebenarnya, dan apa yang akan kau lakukan mulai saat ini. Aku ingin mengobrol tanpa suatu kebohongan ​​denganmu. Jika memungkinkan, Aku ingin benar-benar membersihkan hawa permusuhan diantara kita. “(Almadious)

Benar, itulah niat sejati raja tanpa kepura-puraan apa pun. Tentu saja, masalah sebelumnya akan diselesaikan selama Felmenia dan raja menutup mulut mereka. Hanya mereka berdua yang tahu tentang Suimei. Dan selama mereka tidak membocorkannya, mereka akan mendapatkan kedamaian. Jika mereka tetap diam, mereka dapat kembali ke kehidupan sehari-hari mereka tanpa masalah.
Setelah memanggil pahlawan dari dunia lain, mereka akan mengirimnya untuk menaklukkan Raja Iblis. Di satu sisi, itu hanya seperti membuang tanggung jawab karena memanggil mereka di sini. Jika sesuatu terjadi pada anak-anak yang dipanggil setelah mereka dibawa ke dunia ini, jika raja mengabaikan mereka untuk menyelamatkan dirinya sendiri, bahkan mengetahui bahwa anak-anak cukup kuat untuk melindungi diri mereka sendiri, itu akan membuatnya menjadi orang yang mengerikan. Dia ingin mengenal mereka untuk lebih memahami keinginan mereka. Rasanya seperti yang bisa dia lakukan.

“Tentu saja, kau tidak perlu memberitahuku. Memaksamu berbicara untuk kepuasanku sendiri akan mengalahkan poin itu. Tetapi jika kau tidak keberatan, maka aku akan mendukung dan menyambutnya. Pilihan ada padamu. “(Almadious)

Sambil duduk di atas tahta, raja menundukkan kepalanya. Itu adalah sikap yang tidak pantas bagi raja seluruh bangsa, tetapi itu adalah caranya menunjukkan bahwa dia tidak akan kehilangan dirinya sendiri. Ketika dia mengangkat kepalanya lagi setelah beberapa saat, Suimei terlihat kaget. “Mengapa kau melakukan hal seperti itu?” Dan “Mengapa kau melakukannya sampai sejauh ini?” Adalah pertanyaan yang tertulis di seluruh wajahnya. Dia berdiri di sana. diam sejenak, dan kemudian mendesah.

“Bisakah aku menganggap ini sebagai niatmu yang sebenarnya tanpa bayangan keraguan?”(Suimei)
Benar, itu adalah perasaanku tanpa kepura-puraan atau kepalsuan.” (Almadious)

Ketika raja dengan jelas mengartikulasikan itu, Suimei meluruskan posturnya.

“Saya minta maaf atas sikap berbicara saya yang tidak sopan sampai sekarang. Tolong, tanyakan semua yang Anda inginkan dari saya, Yang Mulia. Saya, sebagai salah satu anggota Society yang rendah hati, akan menjawab semua yang saya bisa dalam rentang yang diizinkan. “(Suimei)

Fakta bahwa dia masih tidak berlutut akan disebut tidak sopan oleh orang lain, tetapi suasana angkuh beberapa saat yang lalu lenyap seperti embun pagi. Bahkan nada Suimei pun berubah total. Sepertinya, akhirnya, ini adalah dirinya yang sebenarnya.
Itu bukan dirinya yang biasa ketika dia bersama dengan Reiji dan Mizuki. Itu bukan versi angkuh dari dirinya sendiri ketika dia menghadapi musuh-musuhnya atau situasi yang tidak diketahui. Itu adalah dirinya sebagai seorang Penyihir, Suimei Yakagi. Dan bagi raja, ini adalah rasa hormat terbesar yang bisa dia tunjukkan. Dia kemudian memulai penyelidikannya dalam upaya untuk mengurai informasi sebanyak yang dia bisa tentang Suimei.

“Siapa sebenarnya dirimu ?” (Almadious)
“Di dunia lain saya disebut seorang Magician. Sesuatu seperti seorang Peneliti yang mencari misteri dunia. Saya percaya itu tidak terlalu berbeda dari yang Anda sebut penyihir.”(Suimei)
“Magician...” (Almadious)

Raja mengulangi kata aneh itu. Mengapa kata yang hanya dia dengar sebagai “mage” sebelumnya karena efek dari Pemanggilan Pahlawan sekarang terdengar berbeda? Apakah karena Suimei telah menggunakannya dengan cara yang mengungkapkan arti sebenarnya? Itu adalah sesuatu yang berbeda dari seorang mage, dan telinganya sekarang dapat menghargai perbedaan dengan baik. Pertanyaannya berlanjut dari sana.

“Mengapa kau menyembunyikan ini? Mengesampingkan kami dari dunia ini, mengapa kau menyembunyikannya bahkan dari Hero-dono dan Mizuki-dono? “(Almadious)
“Di dunia kami, tidak seperti yang dunia ini, teknologi yang dikenal sebagai ilmu pengetahuan telah berkembang. Anda mungkin telah mendengar banyak hal ini dari Reiji, tetapi sihir adalah sesuatu yang telah didorong(ditekan/disingkirkan) ke dunia bawah, dan para penyihir telah menjadi target pemusnahan oleh semua kekuatan. Itu sebabnya, bagi penduduk umum, penyihir tidak ada. Jika kami mengungkapkan identitas kami, kami akan diusir tanpa ampun karena bertentangan dengan normalitas dunia. Itu sebabnya saya tidak secara terbuka mengungkap diri saya sebagai seorang Magician. Itulah alasan saya bersembunyi, bahkan di sini. Saya hanya berhati-hati.”(Suimei)
“Jadi Hero-dono dan Mizuki-dono tidak tahu, tapi Felmenia menyadari identitasmu?” (Almadious)
Benar. Pada saat itu, saya tidak tahu pasti apakah saya sudah ketahuan. Jadi persis apa yang dia ketahui dan bagaimana dia bertindak itu adalah masalah potensial bagi saya. Maka, setelah menyelidikinya, saya menyusun rencana dan menabur benih untuk memancingnya keluar, tetapi semacam Automatonberbahaya atau sesuatu ditempatkan di tempat — yah, karena dia tampaknya tidak tertarik untuk berbicara, itulah yang terjadi.”(Suimei)

Ada satu kata yang disebutkan Suimei yang mengganggu Raja.

“Automaton?” (Almadious)
Benar. Itu dibuat dengan baik dalam bentuk seorang kavaleri berat.Benda itu menyerang saya, jadi saya hancurkan mantera yang mengendalikannya.”(Suimei)
“Golem Sage Slamas, ya ...?” (Almadious)

Raja mengetahui tentang apa yang telah menyerang Suimei. Satu-satunya golem di seluruh kastil adalah golem yang diciptakan Slamas. Tentu saja, jika Suimei berbicara tentang armor yang menyerangnya, hanya halitu yang satu-satunya terpikir oleh Raja. Golem Slamas yang dibuat dengan baik, dan kuat. Jika Felmenia mengemukakan hal itu, itu akan memberikan sang raja gambaran betapa keras kepalanya Felmenia sebelum dikalahkan oleh Suimei. Namun...

“Aku bertanya pada Felmenia pertanyaan yang sama, tapi apakah itu tidak terlalu terburu-buru untuk menyelesaikannya dengan kekuatan ?”(Almadious)

Pada akhirnya, perkembangan konflik ini terasa sedikit tidak rasional.Pasti ada beberapa peluang bagi mereka untuk membicarakan berbagai hal. Felmenia adalah yang pertama bergerak, tetapi raja tidak dapat membantu untuk menyampaikan pendapat jujurnya. Dan sebagai tanggapannya, Suimei berbicara dengan ekspresi yang sangat serius..

“Tentu saja saya tidak dapat menyangkal bahwa saya agak terbawa suasana saat itu. Namun, saya juga orang yang berjalan di jalur sihir. Seorang Magician memiliki caranya sendiri dalam menangani berbagai hal, dan ketika seorang pembual yang naif — tidak, seseorang yang sombong — menggunakan kekerasan, kami adalah orang-orang yang akan membalas dendam. Juga, aku masih kesal karena dipanggil secara paksa di sini dan meniup sedikit uap*.”(Suimei)
TL :     disini make Idiom “blow off a little steam”artinya melepaskan emosi atau energi yang
kuat dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan, bersemangat, atau santai. Ya
semacam pelampiasan mungkin.

Pada akhirnya, Suimei tertawa seperti anak laki-laki seusianya, dan melihat itu, raja menghela nafas.

“... Dasar bocah.”(Almadious)
“Penyihir sering seperti itu. Kami adalah makhluk yang hanya tertarik pada apa yang ingin kami capai dengan egois. Wajar kami tidak memikirkan orang-orang di sekitar kami. Selain itu, saya tidak percaya Yang Mulia berada dalam posisi untuk mengeluh setelah menutup mata Anda terhadap masalah itu. “(Suimei)
“Kau memang ada benarnya. “(Almadious)

Benar, raja juga bertanggung jawab karena telah menutup mata meski tahu apa yang akan dilakukan Felmenia. Dia tidak dalam posisi untuk menegur Suimei, dan melihat hasilnya, caranya berurusan dengan Felmenia bisa dibilang rasional.
Jika dia menggunakan sihirnya tanpa menahannya, pasti ada banyak kejahatan yang bisa dilakukan Suimei. Jika dia ingin memuaskan keserakahannya sendiri, dia bisa melakukannya dengan bebas selama ini. Namun dia dengan tenang tinggal di kamarnya dengan cara yang tidak mengganggu siapa pun. Ketika menginvestigasi apakah ada kerusakan yang terjadi saatSuimei menyelinap di sekitar kastil, terungkap bahwa perbendaharaan, ruang tahta, tempat penyimpanan, dan tempat material penting yang lain tidak tersentuh.
Dan ketika membicarakan kekerasan Felmenia, bisa dikatakan bahwa Suimei telah memperlakukannya dengan simpati. Dia tidak tahu bagaimana hal-hal bekerja di dunia ini, tetapi setelah Felmenia menggunakan golem melawannya, tidak ada yang bisa membantah jika Suimei membunuhnya untuk membela diri.
Suimei lalu melihat ke pilar di sisinya. Itu tidak mungkin ...

“Begitulah. Itu hanya buntut dari pelampiasan amarah saya, jadi Anda juga bisa bersantai. Saya tidak punya niat meminta Anda untuk melakukan hal lain.”(Suimei)

Dia berbicara kepada orang lain selain raja — tidak, tidak ada keraguan sama sekali. Suimei sedang berbicara dengan Felmenia. Dia pasti ada di sana, bersembunyi di balik pilar yang dilihatnya.

“...”

Felmenia melangkah keluar dari bayangan pilar dengan ekspresi terkejut. Suimei hanya melihatnya sekilas seolah-olah dia tidak tertarik padanya, dan kemudian berbalik ke raja. Melihat ini, dia punya pertanyaan baru untuk penyihir muda itu.

“Sejak kapan kau menyadarinya?”(Almadious)
“Pertanyaan balasan: mengapa Anda berpikir bahwa saya tidak menyadarinya? “(Suimei)
“...”(Almadious)

Memang ada benarnya. Suimei selalu melampaui Felmenia di setiap kesempatan. Daripada mengasumsikan dia tidak akan memperhatikannya, akan lebih aman untuk berasumsi bahwa dia akan melihatnya.

“Suimei-dono, tentang ini ...”(Almadious)
“Saya bisa tahu tanpa anda jelaskan. Saya curiga ketika Anda mengatakan bahwa Anda ingin berbicara secara pribadi hanya antara kita berdua, tetapi seperti yang Anda katakan, dia adalah pengikut Anda yang setia. Jika dia penting bagi Anda, maka bukan berarti saya tidak memahami tindakan Anda. “(Suimei)
“Aku minta maaf.”(Almadious)

Raja dengan jujur ​​meminta maaf. Alasan dia menyuruh Felmenia bersembunyi di sana bukan karena perlindungannya, tetapi untuk keuntungan Felmenia sendiri. Jika Suimei tahu Felmenia ada di sana, kemungkinan ada hal-hal yang tidak akan dibicarakan Suimei. Dan jika Felmenia tidak hadir, dia tidak akan pernah mendapatkan jawaban. Menyembunyikannya di dalam ruangan ini adalah jalan tengah yang dipikirkan raja. Pada akhirnya, Suimei dengan jelas melihatnya, tetapi tetap berbicara.
Kemudian Felmenia memanggil nama Suimei dengan wajah pucat.

“S-Suimei-dono ...”(Felmenia)
“Aku bilang aku tidak akan melakukan apa pun, bukan? Jangan hanya berdirimemucat. Kau benar-benar tidak berguna, ya ? Jika kau juga seorang Magician, berdirilah dengan tegakdan benar sampai kau berada di ambang kematian. Bukankah Kau seorang Court Mage atau apalah itudari kerajaan ini yang paling dibanggakan ? “(Suimei)
“Auuuugh ...”(Felmenia)

Felmenia tidak berpaling dalam menghadapi kritik tajam seperti itu, tetapi air mata terbentuk di sudut matanya. Sepertinya dia tidak bisa membantah perkataan itu. Saat Suimei berdiri di sana menunggu pertanyaan raja berikutnya, dia langsung memotongnya.

“Jadi alasanmu menyelidiki lingkaran pemanggilan adalah ...”(Almadious)

Memang, itu karena kehendaknya tetap tidak berubah.

“Saya yakin sudah memberitahu andabahwa saya ingin kembali. Saya memiliki hal-hal yang harus saya selesaikan di rumah. Selain itu...”(Suimei)
“selain itu ?”(Almadious)
“Ketika Reiji dan Mizuki kebetulan ingin kembali, Sayamenyiapkan jalan pulang untuk mereka. Saya tidak menemani teman-teman baik saya ketika mereka maju ke dalam bahaya. Sebagai seorang Magician, paling tidak hanya hal ini yang bisa saya lakukan untuk mereka. “(Suimei)
“Aha..”(Almadious)

Raja secara tidak sengaja membiarkan kekagumannya keluar dari bibirnya. Secara alami, tujuan Suimei dimotivasi oleh keinginannya sendiri. Dia ingin kembali, dia mengatakannya sendiri. Namun, dia juga memikirkan teman-temannya. Dia ingin memberi mereka kesempatan yang sama. Tetapi yang lebih mengejutkan dari itu ...

“Apakah kau bisa menganalisis lingkaran itu?”(Almadious)
“Mengingat waktu, sampai taraf tertentu. Itu tidak mustahil. “(Suimei)
“B-Benarkah ...!?”(Almadious)

Konon Lingkaran sihir Pemanggilan Pahlawan tidak bisa dipahami oleh siapa pun, dan Suimei dengan santai mengatakan bahwa dia bisa melakukannya. Lingkaran pemanggilan itu telah diwariskan sejak jaman dahulu. Menggunakan jumlah mana yang tepat dan membaca mantra yang tepat adalah semua yang diperlukan untuk mengaktifkannya. Tetapi mantranya sendiri terlalu sulit untuk dipahami, dan sampai sekarang tidak ada yang bisa memahami prinsip di balik cara kerjanya. Namun pemuda ini baru saja menyatakan bahwa dia dapat melakukannya dengan nada seperti dia sendiri juga menyadari hal itu menjadi tidak terduga.

“Saya telah mempelajari spiritualisme dan mediumisasi sampai tingkat tertentu, tetapi saya tidak pernah berpikir itu akan muncul di tempat seperti ini. Serius, itu tidak masuk akal. “(Suimei)

Namun, jika itu adalah suatu keberuntungan yang bagus, maka ...

“Namun, jika kau memikirkan Reiji-dono sampai sejauh ini, mengapa kau tidak memberitahukan segalanya padanya? Jika kau membuka hatimu kepada pahlawan-dono, maka .. “(Almadious)
“Yang Mulia, jika teman-teman saya mengetahui tentang garis keturunan saya, kapan pun kami kembali ke dunia kami sendiri, itu hanya akan mengundang kemungkinan bahaya menimpa mereka. “(Suimei)

Tanpa menahan diri, Suimei mengakui alasan sebenarnya mengapa dia tidak bisa mengatakan kebenaran dirinya kepada teman-temannya. Itu adalah masalah bahaya dan kekhawatiran akan keselamatan mereka.

“Bukankah semua akan baik-baik saja jika mereka menyimpan rahasiamu?”(Almadious)
“Yang Mulia, saya tidak tahu bagaimana keadaan di sini, tetapi dunia saya adalah sarang pencuri. “(Suimei)
“Ap- ... sarang pencuri?”(Almadious)
“Benar. Di dunia saya berasal, bahkan jika Anda tutup mulut, meskipun hanya memiliki pengetahuan saja sudah berbahaya. Ada teknik untuk mengekstrak atau mencuri ingatan seseorang, dan mantra yang membuat seseorang berbicara tentang ingatan mereka secara tidak sadar. Jika mengikutkan sihir, jumlah metode seperti itu bahkan tidak dapat dihitung. Jika saya sembarangan membiarkan identitas saya bocor di dunia seperti itu, tidak ada yang tahu berapa harga yang harus dibayar. Ada orang gila di sana yang akan mengarahkan pedang mereka kepada orang-orang yang bahkan tidak tahu tentang penyihir.”(Suimei)
“Apakah jalan sihir di duniamu benar-benar seperti hal yang mengerikan?”(Almadious)
“Benar.”(Suimei)

Melihat Suimei mengangguk jelas, sebuah pikiran terlintas dalam kepala Raja. Jika dia benar-benar memikirkan teman-temannya, maka sepertinya dia harus jujur ​​dengan mereka. Namun ternyata itu bukan pilihanyang bijak. Jalan sihir di dunia Suimei jauh lebih gelap dan suram daripada di sini. Musuh mereka banyak, dan mereka menghabiskan hari-hari mereka dengan bahaya yang selalu mengintai mereka. Sikap hati-hati Suimei saat itu tampak masuk akal.

“Ketika saatnya tiba mereka mengatakan bahwa mereka ingin kembali, Saya mungkin harus memberitahu mereka tentang itu, tapi ... Setelah menyembunyikannya selama ini, itu membuat saya sangat sulit untuk membicarakannya.”(Suimei)
“Aku bisa membayangkannya.”(Almadious)

Seperti yang dia katakan, ketika dia bisa mengungkap lingkaran untuk kembali, dia mungkin harus menjelaskannya sendiri. Dan karena mereka belajar sihir di dunia ini, mereka harus diberitahu tentang bahaya kembali ke rumah dengan itu. Pasti ada pembicaraan panjang di masa depan, tetapi itu tidak akan mudah bagi Suimei dan dia tidak terburu-buru untuk mencapai itu. Semua ini membawa implikasi lain juga, dan raja berbicara tentang hal itu dengan kekecewaan dalam suaranya.

“..Ini berarti Kau memang benar-benar tidak akan ikut dengan mereka..”(Almadious)
“Saya mengatakan sesuatu yang serupa sebelumnya, tetapi saya tidak ingin bertindak sembarangan.”(Suimei)
“Setelah mengalahkan Felmenia, Aku pikir itu tidak akan sembrono. Selain itu, Suimei-dono, apakah kehadiranmu tidak akan menjadi anugerah bagi teman-temanmu? “(Almadious)
“Itu mungkin saja, tapi pada akhirnya, itu tidak perlu.”(Suimei)
“Mengapa kau mengatakan hal seperti itu ?”(Almadious)
“Kami sedikit bertengkar tentang hal itu di saat-saat panas, tetapi Reiji bukanlah orang yang dangkal. Dia adalah tipe orang yang terjebak dalam hal-hal gila, tetapi dia selalu memikirkan segalanya sebelum membuat penilaian, dia tidak pernah lupa untuk berhati-hati, dan selain itu, dia memiliki kekuatan pahlawan yang menakutkan di tubuhnya sekarang. Yang saya khawatirkan adalah mungkin dia tidak berguna karena dia terlalu khawatir mungkin akan tersandung kerikil di sisi jalan. Saya tidak bisa mengatakan bahwa dia pasti akan berhasil dalam penaklukan Raja Iblis, tapi saya tahu bahwa dia tidak akan mati semudah itu.“(Suimei)
“Jadi begitu.”(Almadious)

Suimei tidak khawatir. Dia berbicara dengan senyum di wajahnya. Apalagi, dia agak terlalu mempercayai Reiji dan Mizuki. Terlepas dari kenyataan bahwa dia berpikir Reiji harus melalui sesuatu yang mengerikan sesekali, Suimei masih memikirkannya. Dia tidak ingin ada yang menyakiti salah satu temannya. Dan raja menanyai Suimei seolah-olah untuk mengkonfirmasi sesuatu.

“Aku akan mengulanginya, tapi tentang Felmenia ...”
“Seperti yang Saya katakan sebelumnya, tidak akan ada yang terjadi selama dia tidak bicara, tapi — yah, terserah.”

Dengan tatapan penuh arti, Suimei menarik selembar kertas putih. Itu tampak benar-benar normal selain fakta bahwa warna kertas itu benar-benar putih yang indah seperti salju yang baru jatuh, tetapi mencermati dengan seksama, bagian depannya memiliki kata-kata yang tertulis di atasnya dan sesuatu yang tampak seperti noda darah. Suimei memegang lembaran itu dengan kedua tangannya seolah-olah ingin merobeknya.

“S-Suimei-dono !? T-Tunggu— “

Wajah Felmenia memucat dalam sekejap dan dia berteriak agar Suimei tidak melakukannya, tetapi suaranya tidak sampai kepadanya. Tanpa ragu sedikit pun, suara kertas robek memenuhi ruang pertemuan. Bagaimana telinga Felmenia menafsirkan suara itu?
Saat dia ditelan emosi dan jatuh berlutut, Suimei merobek kertas berkali-kali dan menyebarkan serpihan ke lantai ruang pertemuan. Dan dengan jentikan jari-jarinya, semua robekan kertas itu tertelan dalam cahaya merah dan lenyap.

“Ah...”
“Court Mage. Dengan ini, tidak ada pengekang yang mengikat anda. Tunjukkan rasa terima kasih Anda kepada Yang Mulia sampai akhir hayat karena mempertaruhkan nyawanya untuk Anda, mengerti? “

Mengesampingkan Felmenia, yang benar-benar tercengang, sang raja bergerak untuk menanyakan Suimei, yang mengejeknya.

“Apakah itu baik-baik saja?”
“Yang Mulia, Anda bilang Anda ingin sepenuhnya membersihkan hawa permusuhandi antara kita, kan? Jika sesuatu akan menimbulkan niat buruk, maka tak ada hal lain selain perjanjian tersebut yang tersisa. Jadi saya mengurusnya. Lagi pula, itu adalah jaminan yang tidak lagi diperlukan di antara kita. “

Suimei tersenyum sedikit, dan kemudian melanjutkan.

“Namun, saya masih ingin anda sekalian berjanji untuk tidak membicarakan hal ini kepada Reiji dan Mizuki, dan untuk tidak mengambil tindakan apa pun yang akan memancing mereka untuk mencari tahu. Saya harap saya tidak perlu meminta kerja sama Anda dalam hal itu, tapi ...”
“Aku mengerti. Akan kulakukan sesuai keinginanmu. “

Raja menerima syarat dari Suimei. Jika dia bersedia untuk mengalah, maka tidak ada alasan bagi raja untuk menolak. Sang raja kemudian melanjutkan pertanyaannya tentang satu hal lagi yang ingin dia dengar.

“Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Sampai kau memiliki gambaran kasar tentang bagaimana untuk kembali, aku tidak keberatan jika kau ingin tinggal di kastil ...”

Mereka adalah tamu yang dipanggil ke dunia ini bertentangan dengan keinginan mereka, termasuk Suimei. Raja menerima tanggung jawabnya dalam hal itu. Hanya berpijak pada alasan bahwa dia harus merawatnya di dalam kastil sampai dia bisa menyelesaikan lingkaran untuk kembali dan pulang. Namun, itu hanya jika Suimei ingin tetap tinggal, itulah mengapa raja harus bertanya. Dan Suimei membalas dengan menggelengkan kepalanya.

“Tidak. Setelah Reiji dan Mizuki meninggalkan kastil, Saya berpikir untuk pergi juga.”
“Apa yang kau rencanakan setelah meninggalkan kastil?”
“Saya sedang berpikir untuk pergi ke Kekaisaran Nelferian. Ini adalah titik kunci di mana tiga negara bertemu. Saya bisa memperoleh segala macam informasi dan barang yang saya perlukan di sana, dan saya percaya itu adalah lokasi yang cocok untuk saya siapkan.”

Raja mengerang ketika mendengar rencana Suimei. Memang benar bahwa Kekaisaran Nelferian merupakan Persimpangan penting yang membatasi tiga negara termasuk Astel. Perdagangan pasti lebih aktif di sana daripada di sini. Karena mereka adalah bangsa yang bersekutu dengan Astel, memasukinya akan relatif lebih mudah, dan kesempatanuntuk mendapatkan barang di sana yang akan sulit ditemukan di tempat lain di Astel juga lebih tinggi. Mungkin itu adalah lokasi yang optimal untuk mengumpulkan informasi dari setiap arah.
Sejujurnya, raja tidak ingin seorang Ahlisetingkat Suimei meninggalkan negeri ini, tetapi selama itu mungkin, mustahil menghentikannya pergi. Bahkan jika dia memiliki kekuatan untuk melakukannya, dia tidak akan ingin membatasi Suimei dengan cara seperti itu.

“Begitu. Kemudian jika Kau memiliki kebutuhan apa pun, katakan saja padaku. Selama itu adalah sesuatu yang bisa aku lakukan, aku akan memberimu semua yang bisa aku berikan, meskipun tidak banyak, tapi hanya itu yang bisa aku tawarkan kepadamu. “

Untuk memastikan dia bebas melakukan apa yang dia inginkan, raja menawarkan Suimei dukungannya. Namun, Suimei menggelengkan kepalanya.

“Saya berterima kasih atas pertimbangan Anda. Tapi tolong jangan pedulikan saya“
“Mengapa demikian? Kau akan menjelajah ke tanah yang tidak dikenal. Apakah kau tidak membutuhkan semacam bantuan? “

Suimei adalah manusia dari dunia lain. Dia tidak terbiasa dengan budaya dan kebiasaan di negeri ini. Dan dia akan sendirian. Sepertinya dia memerlukan beberapa bantuan, tapi ...

“Saya akan baik-baik saja. Dari sini, karena tidak dapat bertahan hidup di kastil, saya akan melarikan diri dengan egois. Dan tidak ada cara bagi Anda bisa menunjukkan kelonggaran setelah aib semacam itu muncul, apalagi menghargai perilaku semacam itu. Daripada saya, tolong pikirkan reputasimu sendiri, Yang Mulia. “
“Namun...”
“Setelah keributan yang muncul terakhir kali dan saya menutup diri di kamar saya, desas-desusnya semakin memburuk. Jika Anda mendukung saya atas kemauan Anda sendiri, pasti akan ada dari mereka yang akan memuji kebaikan Anda, tetapi sebagian besar orang akan mengutuk tindakan seperti itu. Itu akan sangat merepotkan bagi Yang Mulia.”

Seperti yang Suimei katakan. Jika Suimei meninggalkan kastil, dengan mempertimbangkan anggapan publik padanya sampai sekarang, semuanya akan berjalan tepat seperti yang dia duga. Tidak ada keraguan lagi bahwa desas-desus tentang Suimei melarikan diri akan menyebar. Dan jika diketahui bahwa raja mendukungnya setelah itu, ketidak puasan publik akan meningkat. Mengapa raja melakukannya sampaisebegitu murah hatinya kepada orang tak tahu terima kasih?

“Dan ... jika aku mengatakan bahwa aku akan melakukannya?”
“Saya bersyukur atas pertimbangan Anda, tetapi Anda sedang mengulang pembicaraan kita.“
“Hmm ...”

Sang raja kehilangan kata-kata karena tiba-tibasedikit merasa diejek. Suimei keras kepala. Dia tidak keberatan. Dan dia mengatakan pada raja untuk tidak keberatan. Itu bisa dianggap kepercayaan yang tidak berdasar, tetapi dia menunjukkan semangat yang tepat untuk mendukung klaim semacam itu.
apa yang sesungguhnya mata hitam yang diarahkan pada raja itu lihat? Sesuatu yang jauh di luar. Tatapannya mengartikan seseorang yang akan menantang kesulitan apa pun yang ada di jalan di depannya. Kepribadian yang tak terduga untuk anak seusianya; itu jauh lebih berat daripada anak pada usia yang sama. Lalu...

“Dalam menjalani kehidupan, seseorang akan selalu menemukan dinding yang menghalangi perkembangan mereka yang harus mereka lewati. Tidak peduli seberapa luas atau tinggi dinding itu, mereka yang dengan mudah melewati rintangan seperti itu dikenal sebagai penyihir. Saya, Yakagi Suimei, salah satunya. Saya melompati tembok yang dikenal sebagai misteri alam semesta. Dan begitu, Yang Mulia, saya akan mengatakannya sekali lagi. Hanya dengan pertimbangan yang Anda tunjukkan kepada saya sudah lebih dari cukup; Saya akan menerima semua itudengan murah hati. “

Deklarasi Suimei serius, percaya diri, dan tidak meninggalkan ruang untuk berdebat. Yang dia miliki hanyalah kekuatan, tetapi kekuatan seorang bocah yang dengan sungguh-sungguh menerobos kebuntuan yang dikenal sebagai ketidakmungkinan.
Pada akhirnya, dia benar-benar ‘Sesuatu’ yang lain. Pemuda ini pasti adalah tipe orang yang seharusnya tidak diseret ke dalam pemanggilan pahlawan. Sang raja menahan nafasnya sambil menatapnya, tapi Suimei kemudian mematahkan ekspresi kerasnya dan berbicara dengan nada mencela diri sendiri.

“... Meskipun saya berkata seperti itu, itu benar-benar bukan kalimat untuk pria yang menolak untuk bertarung karena takut untuk hidupnya sendiri katakan, ya?”
“Itu tidak akan terbatas hanya untuk dirimu. Mereka yang ketakutan oleh ancaman dari Raja Iblis, telah memaksakan segalanya pada anak-anak yang tidak bersalah juga dapat dituduh melakukan hal yang sama. Dan juga termasuk diriku. “

Sungguh, siapa yang berhak mengatakan bahwa bualan Suimei itu berlebihan? Hanya dua orang yang terlintas dalam pikiran: mereka yang benar-benar berangkat untuk ambil bagian dalam penaklukan Raja Iblis sendiri. Mereka yang bersembunyi dengan aman dan mempertaruhkan hidup mereka didepan yang lain tidak berkeberatan untuk mengkritiknya. Suimei telah melemparkan segalanya untuk membuat dirinya lebih baikdan berdiri melawan semua kesulitan yang akan menghadangnya.
Seberapa siapkah mereka untuk melemparkan penghinaan menghalangi pemuda ini yang menerjang maju ke arah tujuan yang belum selesai? Seberapa banyak mereka menahannya? Raja tidak memiliki cara untuk mencari tahu, tetapi itu pasti merupakan pukulan serius. Teriakan yang dia lepaskan di ruangan ini pada hari itu telah melukai hati raja.
Dan apa yang dirasakan raja untuknya sekarang adalah simpati sebanyak yang lainnya. Meskipun mereka cukup jauh untuk menjadi orang tua dan anak, tidak seperti Suimei tidak mengerti. Dan saat dia merasakan kesan aneh itu, Suimei melanjutkan pembicaraan.

“Apakah ada hal lain yang ingin anda tanyakan pada saya?
“Jika kamu tidak keberatan, maka ..”

Menerima tawaran Suimei, raja mengutarakan beberapa pertanyaan lagi, dan bukan hanya tentang penyihir. Tentang Suimei, tentang Reiji, tentang Mizuki, dan bahkan tentang kebodohan sepele di antara ketiga teman tersebut.

Sebuah mantra telah dilepaskan sejak raja dan Suimei mulai berbicara.Ketika percakapan tiba-tiba menjadi tenang, Suimei tiba-tiba mengubah topik pembicaraan.

“Apakah tidak apa-apa bagiku untuk menanyakan sesuatu yang keci ljuga?” (Suimei)
“Ada apa ?” (Almadious)

Ketika raja menanyakanitu, Suimeimengalihkanpandangannyakesamping.

“Tidak, bukan Yang Mulia.”(Suimei)
“Maksudmu ... aku?” (Felmenia)
“Benar,dirimu.Kalau tidak salah, pada saat itu kau mengatakan bahwa kau tidak bermaksud membunuhku, bukan?“(Suimei)

Kapan mereka membicarakannya? Raja tidak sadar, tetapi Felmenia sepertinya tahu.

“Y-Ya, dan itu benar. Aku bersumpah kepada Dewi Alshuna.“ (Felmenia)

Karena Felmenia bersedia bersumpah pada dewanya, Suimei tidak mau bertanya lagi. Dia hanya mengangguk pada dirinya sendiri.

“Aku sedikit penasaran ketika kau mengatakan itu, lho. Setelah itu, aku melakukan sedikit penyelidikan, tetapi akhirnya aku tersandung sesuatu yang bahkan lebih  menarik.”(Suimei)

“Sesuatu yang menarik?” (Felmenia)

“Ya.Ini juga tidak terkait dengan dirimu — sebenarnya, kau lebih seperti korban. Bagaimana dengan itu? Mau ikut denganku dan melihatnya? “(Suimei)

Dengan senyum seorang penjahat yang baru saja mengarang trik jahat, Suimei mulai menjelaska nmasalah yang telah dia selidiki secara  mendalam.
* * *
Translator       : Haruyuki Totsuka (Haruto :p)
Editor              : Ryuuya Haruyuki (Ryuuki)

2 comments:

  1. Izin baca min.
    Tl novel ini masi lanjut kan min?

    ReplyDelete
  2. Masih, dan translatornya lagi ngerjain chap selanjutnya

    ReplyDelete